Standard Post with Image
BPR

BPR Fianka Tawarkan Program Deposito dengan Bunga Menarik dan Bonus Umrah Rp2 Juta

BPRNews.id - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Fianka menghadirkan program deposito yang menarik bagi masyarakat yang ingin mencari tambahan pendapatan atau menyiapkan dana di masa tua. Program ini menawarkan bunga deposito sebesar 6,75 persen dengan setoran awal mulai dari Rp1 juta.

Direktur Utama BPR Fianka, Dedy Febriyanto SEI, CRBD, menjelaskan bahwa program Deposito Fianka dirancang untuk menarik minat masyarakat dalam berinvestasi deposito. Selain bunga yang menggiurkan, Fianka Bank juga memberikan bonus uang saku sebesar Rp2 juta untuk ibadah umrah kepada para nasabah deposito.

"Promo Gratis Uang Saku Umrah Rp2 juta ini sangat menguntungkan bagi nasabah," ujar Dedy Febriyanto.

Nasabah cukup melakukan setoran deposito minimal Rp1 juta dengan tenor mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Selain itu, nasabah juga harus mengunduh aplikasi komunal di IOS atau Android, mendaftar akun, mengisi data diri, dan mencari BPR FIANKA REZALINA FATMA untuk mengajukan deposito. Bonus uang sebesar Rp2 juta akan diberikan kepada nasabah yang berhasil mengumpulkan minimal 24 bilyet resmi dari BPR Fianka.

Dedy Febriyanto menegaskan bahwa setiap individu dapat menjadi nasabah deposito Fianka Bank dan mengikuti program gratis uang saku Rp2 juta. Selain nasabah J Trust Bank, semua orang berhak mendapatkan reward tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Direksi BPR Fianka.

"Dengan berinvestasi dalam deposito, nasabah tidak hanya mendapatkan tambahan penghasilan dari bunga, tetapi juga hadiah cashback yang menarik," tambahnya.

Dalam hal keamanan, nasabah tidak perlu khawatir karena Fianka Bank telah terjamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Suku bunga yang ditawarkan juga telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh LPS sehingga nasabah dapat berinvestasi dengan aman dan menguntungkan.

Standard Post with Image
bank umum

Bank Muamalat Berupaya Memperluas Bisnisnya di Aceh sebagai Bank Penyalur Gaji ASN

BPRNews.id - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berupaya memperluas penetrasi bisnisnya di Aceh setelah ditunjuk sebagai bank penyalur gaji bagi ASN oleh Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, mengingat wilayah tersebut memiliki potensi ekonomi syariah yang besar.

"Sebagai bank pertama murni syariah kami ingin ikut berkontribusi dalam memajukan keuangan syariah di Aceh yang dimulai dari penjajakan bisnis ke instansi pemerintah," ucap Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa pihaknya pun berkoordinasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh untuk melakukan sosialisasi terkait peran Bank Muamalat sebagai bank penyalur gaji kepada berbagai satuan kerja pemerintah di provinsi tersebut.

Beberapa keuntungan yang ditawarkan Bank Muamalat kepada ASN yang bekerja pada instansi yang membuka rekening penyaluran gaji di bank tersebut adalah bebas biaya layanan rekening bulanan, tidak diperlukan setoran awal saat pembukaan rekening, serta tidak adanya minimum saldo.

Nasabah juga bisa mendapatkan plafon pembiayaan iB Multiguna hingga Rp500 juta untuk jangka waktu 10 tahun serta tenor pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sampai dengan 25 tahun.

Selain menawarkan produk perbankan syariah yang variatif, ketiga kantor cabang Bank Muamalat di Provinsi Aceh, yaitu di Banda Aceh, Langsa, dan Lhokseumawe, juga dapat melayani pendaftaran dan pelunasan haji bagi masyarakat yang ingin beribadah ke Tanah Suci.

Standard Post with Image
bank umum

Saham Bank Negara Indonesia Melesat ke Rekor Tertinggi Pasca Stock Split

BPRNews.id - Saham emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (13/3/2024), di mana saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini.

Saham BBNI melonjak 2,05% ke posisi harga Rp 6.225 per unit hingga pukul 11:40 WIB. Bahkan, saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini di harga Rp 6.250. Adapun terakhir BBNI mencetak rekor tertinggi pasca stock split adalah pada 20 Februari lalu di Rp 6.025 per unit.

Saham BBNI telah ditransaksikan sebanyak 7.385 kali dengan volume sebesar 48,88 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 302,34 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 232,18 triliun.

Melesatnya saham BBNI hingga kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split terjadi menjelang pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Adapun periode cum date dari dividen BBNI kali ini diperkirakan akan jatuh pada 14 Maret mendatang.

Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Senin lalu, BBNI sepakat untuk membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan kenaikan dividen tersebut telah melalui sejumlah pertimbangan.

"Laba akan terus meningkat sehingga penguatan modal akan terus terjadi. BNI juga tetap dapat memenuhi kebutuhan investasi dan digital yang sedang kami kembangkan," ujarnya.

Selain itu, BNI mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023, naik 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp 419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) sepanjang 2023 naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Adapun BNI memiliki aspirasi untuk meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028, melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Standard Post with Image
bank umum

Bank Mandiri Berikan Pinjaman Kredit Rp 2,4 Triliun kepada Anak Usaha Sarana Menara Nusantara

BPRNews.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyediakan pinjaman kredit korporasi senilai Rp 2,4 triliun kepada entitas anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT iforte Solusi Infotek (Iforte).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia yang dirilis pada Kamis (14/3), perjanjian pemberian fasilitas kredit antara perusahaan-perusahaan tersebut telah dilaksanakan pada minggu lalu, tepatnya pada tanggal 8 Maret 2024.

"Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk pembiayaan korporasi secara umum, termasuk tidak terbatas pada pembiayaan kembali obligasi dan pinjaman bank lainnya," demikian yang ditulis oleh manajemen TOWR dalam keterbukaan informasi tersebut.

Periode jatuh tempo pinjaman ini maksimal tiga tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri.

"Protelindo dan Iforte bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pelaksanaan seluruh kewajiban berdasarkan perjanjian kredit," tambah manajemen TOWR.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa transaksi ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Menetapkan Penurunan Bunga Pinjaman untuk Fintech Peer-to-Peer Lending

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan aturan baru mengenai tingkat bunga untuk fintech peer-to-peer lending, dengan penetapan bunga sebesar 0,3 persen per hari mulai Januari 2024. Selanjutnya, bunga tersebut direncanakan akan menurun menjadi 0,2 persen pada tahun 2025, dan seterusnya turun menjadi 0,1 persen. Denda keterlambatan untuk pendanaan juga turut menurun menjadi 0,1 persen di tahun 2024, kemudian menjadi 0,067 persen pada tahun-tahun berikutnya.

Kebijakan penurunan bunga ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat, mengingat banyaknya kasus gagal bayar yang disebabkan oleh tingkat bunga yang tinggi. Namun, meskipun OJK telah menurunkan bunga, masih ada celah bagi penipuan, terutama yang dilakukan oleh pinjol ilegal.

Salah satu korban pinjol ilegal adalah Veri AFI, seorang penyanyi yang menjadi korban penipuan pinjol ilegal. Veri AFI mengunduh beberapa aplikasi pinjol untuk mempelajarinya, tanpa mengetahui mana yang legal dan ilegal. Pada Desember 2023, dia kaget mendapat tagihan dari debt collector karena merasa tidak pernah meminjam uang dari pinjol tersebut. Dia kemudian menelusuri mutasi rekeningnya dan menemukan bahwa oknum pinjol ilegal telah mengirimkan sejumlah uang kepadanya tanpa persetujuan.

"Saya tidak pernah menandatangani aplikasi tersebut, tapi kok bisa langsung ada catatan pinjaman saat saya pertama kali masuk ke aplikasi? Artinya sistemnya seperti otomatis memasukkan data pinjaman," ujar Veri AFI.

Veri AFI pun mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah dan akhirnya menghapus semua aplikasi pinjaman online karena khawatir data pribadinya telah direkam sejak pertama kali mengunduh aplikasi tersebut. Kasus Veri AFI bukanlah satu-satunya, banyak korban lainnya juga mengalami kerugian serupa, terutama dalam menghadapi inkonsistensi bunga yang ditetapkan.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News