BPRNews.id - Kontroversi terkait pencabutan izin usaha beberapa Bank Perekonomian Rakyat (BPR) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di awal 2024 menjadi sorotan bagi industri perbankan Tanah Air. Namun, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya dengan tegas menanggapinya.
Henry Palthy, Ketua DPD Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya, menyatakan bahwa penutupan BPR pada awal tahun tidak seharusnya menjadi kecemasan berlebih bagi masyarakat. Dengan pengawasan ketat dari pemerintah melalui OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BPR telah memperoleh tingkat keamanan yang signifikan.
"Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir. BPR telah mendapatkan perlindungan dari LPS, memberikan keamanan dana nasabah hingga 100 persen. Jangka waktu klaimnya pun tidak lama, maksimum 90 hari kerja dana nasabah dikembalikan oleh LPS," ungkap Henry pada Rabu, 26 Maret 2024.
Henry menegaskan bahwa penutupan 7 BPR di tahun ini tidak dapat dijadikan cerminan bagi seluruh industri BPR yang berjumlah 1.446 di Indonesia. Dampaknya terhadap industri BPR hanya berdampak minor, dengan lebih dari 99 persen BPR yang tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Pencabutan izin usaha beberapa BPR tidak signifikan bagi industri secara keseluruhan. Masak kurang dari 1 persen dapat memengaruhi hampir 100 persen industri yang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik," tambahnya.
Menurut Henry, yang lebih penting bagi masyarakat adalah kesadaran untuk menggunakan layanan dari BPR. Industri BPR merupakan aset bangsa yang harus diapresiasi dan didukung oleh masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri.
"BPR adalah bank anak negeri yang harus dicintai oleh masyarakat. Sudah seharusnya masyarakat menjadi nasabah BPR untuk menguatkan produk dalam negeri," ujar Henry.
Untuk meningkatkan kesadaran ini, DPD Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya terus melakukan program edukasi dan literasi melalui 182 anggotanya yang tersebar di berbagai wilayah.
Sementara itu, Gatot Mahmuri, Sekretaris DPD Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya, menambahkan bahwa industri BPR, khususnya anggota Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya, sedang melakukan penguatan modal inti minimal sebesar Rp 6 miliar di tahun 2024 sebagai upaya mematuhi aturan yang telah dikeluarkan oleh OJK.
"Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya siap menerapkan aturan penguatan industri BPR yang dikeluarkan oleh OJK. Pada tahun 2025, semua anggota kami akan memenuhi aturan tersebut," tegas Gatot.
BPRNews.id - Proses tak akan mengkhianati hasil, demikianlah yang terbukti oleh kerja keras manajemen PT BPR Tri Capital Investama Sumbar di tahun 2023. Dalam sebuah lompatan yang mengesankan, perusahaan berhasil mencatatkan kinerja positif yang memuaskan. Dalam sebuah wawancara dengan Padang Ekspres pada Selasa (26/3/2024), Direktur PT BPR Tri Capital Investama Sumbar, Syamsuardi, menyampaikan prestasi yang mengesankan ini.
"Dengan kerja keras dari seluruh tim, kami di PT BPR Tri Capital Investama Sumbar (BPR JKT-PRM) berhasil mencatatkan kinerja positif. Total Asset mencapai Rp 44,6 Miliar, realisasi Kredit sebesar Rp 34,1 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 35,3 Miliar. Selain itu, kinerja laba juga mengalami lonjakan yang signifikan. Dari rugi sebesar Rp 6,9 Miliar pada tahun 2022, kami berhasil berbalik arah dan membukukan laba sebesar Rp 349 juta pada tahun 2023. Semua indikator usaha ini tumbuh secara tahunan," ujar Syamsuardi dengan bangga.
Menurut Syamsuardi, peningkatan kinerja PT BPR Tri Capital Investama Sumbar tak lepas dari kerja keras dan strategi yang tepat dalam menjalankan operasional. Seluruh indikator usaha berhasil pulih dan berkembang, menandai sebuah pencapaian luar biasa bagi perusahaan yang sebelumnya mengalami tantangan besar.
Dari hasil audit akhir tahun 2023, terungkap bahwa total Asset perusahaan mencapai Rp 44,6 Miliar, dengan pertumbuhan sebesar 4,37 persen secara tahunan. Peran treasury menjadi kunci dalam memperbaiki kinerja aset. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 10,37 persen secara tahunan, dengan tabungan dan deposito keduanya mengalami pertumbuhan yang sehat.
Meskipun kinerja kredit masih fluktuatif, pendapatan bunga mulai meningkat. Pendapatan bunga kontraktual tumbuh 3,98 persen secara tahunan, sementara pendapatan lainnya bahkan melonjak hingga 449,52 persen.
"Dengan aset yang bertambah, kualitas kredit yang membaik, dan pendapatan operasional yang meningkat, ini berdampak pada kinerja laba. Laba bersih berhasil meningkat dari kerugian pada tahun 2022 menjadi laba sebesar Rp 349 Juta," tambah Syamsuardi.
Renaming (perubahan nama) PT BPR Tri Capital Investama Sumbar telah membawa angin segar bagi perusahaan, membuktikan bahwa tekad yang kuat dan kerja keras dapat mengubah nasib. Setelah tiga tahun berjuang, perusahaan ini berhasil pulih dan mencatatkan laba yang membanggakan pada tahun 2023.
Dalam konferensi di Gedung DPR pada Selasa (26/3/2024), Ketua OJK, Dian, menyatakan bahwa langkah-langkah konsolidasi semakin menjadi fokus. "Akan ada aksi penggabungan atau merger antara BPR. Akan ada, cukup lumayan banyak jumlahnya," ungkapnya.
Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengalokasikan anggaran untuk menyelamatkan 12 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tahun ini, dengan kemungkinan penutupan 5 BPR lainnya masih terbuka. Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan bahwa angka tersebut masih bisa berubah tergantung dari kondisi lapangan dan program konsolidasi yang digulirkan oleh OJK.
Menariknya, langkah konsolidasi ini tidak hanya terjadi karena alasan finansial semata. Tahun lalu, terjadi merger besar-besaran yang melibatkan 10 BPR di bawah kendali PT Modern Multiartha (MMA). Kesepuluh BPR tersebut tersebar di 10 provinsi yang berbeda dan akan menggabungkan diri menjadi satu entitas di bawah nama BPR Modern Express, dengan PT Modern Multiartha sebagai pemegang saham pengendali sebesar 91,4%.
Dengan langkah-langkah ini, OJK bertujuan untuk mengurangi jumlah BPR menjadi 1.000 pada tahun 2027, sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor perbankan dan meningkatkan perlindungan terhadap nasabah.
BPRNews.id - Bank Kalteng mencatat prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih sejumlah penghargaan pada ajang BUMD Award 2024 yang diselenggarakan oleh Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (I-OTDA). Salah satu penghargaan yang diraih adalah sebagai Top BUMD 2024.
"Prestasi sebagai Top BUMD 2024 ini diperoleh atas pencapaian kinerja yang gemilang pada tahun 2023, termasuk pertumbuhan aset sebesar 13,5 persen, pertumbuhan laba sebesar 19,5 persen, serta kondisi keuangan yang sehat," ungkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Kalteng, Marzuki.
Marzuki sendiri juga meraih penghargaan sebagai Top CEO BUMD, mengukuhkannya sebagai salah satu CEO BUMD terbaik di Indonesia dari sekitar 900 BUMD yang dinilai.
Tidak hanya itu, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, turut meraih penghargaan sebagai Top Pembina BUMD 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas peran dan kontribusi gubernur dalam pembinaan dan dukungan terhadap BUMD, termasuk Bank Kalteng.
Marzuki menegaskan bahwa dukungan yang konsisten dari Gubernur sebagai pemegang saham pengendali telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan Bank Kalteng.
"Penghargaan ini adalah komitmen dari seluruh jajaran dewan komisaris, direksi, dan pegawai Bank Kalteng untuk menjaga dan meningkatkan kinerja demi pertumbuhan yang berkelanjutan," tambahnya.
Prestasi yang telah diraih Bank Kalteng diabdikan untuk kepentingan masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya para nasabah dan pemegang saham.
Salah satu misi Bank Kalteng adalah memajukan perekonomian daerah. Dengan pertumbuhan yang konsisten, Bank Kalteng dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan daerah, termasuk dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD) melalui dividen yang diberikan kepada pemerintah daerah.
Bank Kalteng terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan, seperti program Kredit UMKM Berkah dan Betang Berkah, serta Program Selalu Berkah. Melalui program ini, Bank Kalteng berusaha melawan rentenir dan mendukung pertumbuhan UMKM.
Marzuki menegaskan bahwa Bank Kalteng akan terus mendukung setiap program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah Kalimantan Tengah, termasuk dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan akses keuangan daerah.
BPRNews.id - Bank Indonesia Sumatera Selatan (BI Sumsel) melakukan kegiatan susur sungai Musi Kota Palembang untuk meningkatkan minat warga wilayah perairan tersebut dalam menukar uang baru untuk menyambut Idul Fitri 2024.
Menurut Kepala BI Sumsel, Ricky Perdana Gozali, kegiatan ini merupakan bagian dari budaya Indonesia yang terjadi setiap bulan Ramadhan dan momen Idul Fitri, di mana tradisi bagi-bagi uang baru, terutama untuk anak-anak, menjadi populer. "Kami ingin memastikan ketersediaan uang baru dan memberikan akses kepada mereka yang kesulitan menukarkannya," ujarnya.
Program susur sungai penukaran uang baru telah menjadi agenda rutin BI Sumsel setiap tahunnya untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat di daerah pinggiran. Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi warga setempat tentang pentingnya cinta dan bangga terhadap rupiah.
"Susur sungai dilakukan di Sungai Musi, dan selain layanan penukaran uang, kami juga memberikan donasi dan edukasi. Layanan penukaran uang diperbanyak di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap uang tunai," jelas Ricky.
Program penukaran uang BI Sumsel merupakan bagian dari rangkaian Semarak Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi). Tak hanya di sepanjang Sungai Musi, Bank Indonesia juga membawa layanan kas keliling ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
"Tahun ini, kami juga mengadakan penukaran uang di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, seperti di Pagaralam," tambahnya. Program ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses uang baru bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil dan meningkatkan semangat perayaan Idul Fitri.