BPRNews.id - Pada tahun 2023, PT BPR Rangkiang Aur Denai berhasil mencatatkan kinerja yang mengesankan, dengan pertumbuhan laba yang jauh melampaui pertumbuhan asetnya. Direktur Utama PT BPR Rangkiang Aur Denai, Dodi Yuli Satria, dan Direktur Gusman Dodi menyampaikan bahwa seluruh indikator usaha perusahaan ini mengalami peningkatan yang signifikan.
"Dengan total aset mencapai Rp 80,1 miliar, realisasi kredit sebesar Rp 62,8 miliar, dan dana pihak ketiga sebesar Rp 68,9 miliar, serta laba bersih usaha sebesar Rp 1,5 miliar, kami sangat bersyukur dengan kinerja yang telah kami capai pada tahun 2023," ungkap mereka kepada Padang Ekspres pada Rabu (27/3/2024).
Menurut mereka, strategi untuk memaksimalkan kinerja laba tidak hanya melalui peningkatan aset, kredit, dan dana, tetapi juga dengan pengendalian biaya yang efisien. Meskipun pertumbuhan usaha rata-rata hanya berada pada satu digit, namun pertumbuhan laba berhasil mencapai dua digit.
"Kami bangga melihat kinerja PT BPR Rangkiang Aur Denai yang semakin membaik. Seluruh indikator usaha menunjukkan pertumbuhan yang positif. Total aset mencapai Rp 80,1 miliar, realisasi kredit Rp 62,8 miliar, dan dana pihak ketiga Rp 68,9 miliar. Laba bersih usaha pun meningkat menjadi Rp 1,5 miliar atau tumbuh 16,15 persen secara year on year," jelas Direktur Utama PT BPR Rangkiang Aur Denai, Dodi Yuli Satria.
Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga, serta peningkatan realisasi kredit, diakui sebagai faktor utama dalam pertumbuhan laba perusahaan. Selain itu, pengendalian biaya juga berkontribusi besar terhadap kinerja laba yang mengesankan.
"Kami merasa bahwa kinerja usaha kami relatif lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh indikator usaha mengalami pertumbuhan yang bervariasi, dan ini merupakan hasil dari upaya keras seluruh tim manajemen," tambahnya.
Dari hasil audit akhir tahun 2023, tercatat bahwa total aset yang berhasil dibukukan mencapai Rp 80,1 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 6,30 persen secara year on year. Sementara itu, realisasi dana pihak ketiga tumbuh sebesar 4,90 persen, yang juga didorong oleh pertumbuhan dana tabungan sebesar 4,45 persen dan deposito sebesar 5,55 persen.
Meskipun dana pihak ketiga tumbuh, namun beban bunga berhasil ditekan, tercatat sebesar Rp 2,3 miliar atau turun -6,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan kredit juga berdampak pada peningkatan pendapatan. Pendapatan bunga mencapai Rp 11,2 miliar, tumbuh 14,67 persen, sedangkan pendapatan lainnya mencapai Rp 824 juta, tumbuh 23,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Dodi.
Lebih lanjut, kenaikan pendapatan operasional yang mencapai Rp 12,1 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 15,28 persen secara year on year, menunjukkan bahwa pengendalian biaya operasional berjalan dengan baik. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat sebesar 85,02 persen, yang menandakan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dengan pertumbuhan aset, kredit, dan pendapatan yang solid, serta biaya yang terkendali, kinerja laba kami mencapai Rp 1,8 miliar sebelum pajak. Laba bersih setelah pajak pun mencapai Rp 1,5 miliar atau tumbuh 16,15 persen secara year on year," tutup Dodi.
Sebagai catatan, PT BPR Rangkiang Aur Denai merupakan BPR pertama di Sumatera Barat yang melakukan merger. Sebelumnya, BPR ini terdiri dari BPR Rangkiang Aur dan BPR Rangkiang Denai, yang keduanya memiliki kinerja yang relatif baik.
"Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan mereka. Kami berharap tahun 2024 akan membawa kesuksesan yang lebih besar bagi PT BPR Rangkiang Aur Denai," pungkas Dodi.
BPRNews.id - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tengah giat mempelajari strategi pengelolaan perusahaan daerah, khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR), melalui kunjungan studi ke BPR Jam Gadang Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
"Saat kunjungan kami ke BPR Jam Gadang, Kota Bukit Tinggi, kami mendapat wawasan yang sangat berharga dalam pengelolaan BPR di wilayah tersebut," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto, di Mukomuko, Kamis.
Menurut Abdiyanto, BPR Jam Gadang di Kota Bukit Tinggi telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih penghargaan "Golden BUMD Award" atas pencapaian optimal dalam pengelolaan BPR.
"Dari kunjungan kami, kami memperoleh beberapa pelajaran berharga, seperti sistem kerja yang sangat efektif sehingga target rencana bisnis dapat tercapai maksimal," tambahnya.
Abdiyanto juga mengungkapkan bahwa BPR Jam Gadang memiliki program jemput bola, di mana petugasnya aktif menjemput tabungan dan angsuran kredit dari nasabah secara langsung.
"Dengan 16 petugas yang bergerak setiap hari menjemput tabungan dan kredit nasabah, kami melihat inovasi yang luar biasa yang memberikan kehadiran yang kuat di tengah masyarakat," paparnya.
Dia menambahkan bahwa setiap petugas diberi target yang jelas untuk memastikan pencapaian BPR dapat diukur sesuai rencana bisnis. Selain itu, BPR Jam Gadang juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop).
"Mudah-mudahan dengan studi ini, BPR di Mukomuko dapat meniru keberhasilan program-program tersebut untuk meningkatkan kinerja bisnisnya," pungkasnya.
BPRNews.id - Bank Neo Commerce Tbk (BNC), bank berbasis digital yang mengusung konsep open ecosystem, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Melalui serangkaian kolaborasi dengan berbagai mitra perusahaan, brand, dan komunitas, BNC berhasil menggelar event neobank Super WOWmen yang bertujuan memeriahkan International Women's Day pada 8 Maret 2024 di Kantor Pusat BNC di Jakarta.
Event yang dihadiri oleh para anggota komunitas dan pengikut Instagram Bank Neo Commerce ini menghadirkan talkshow dengan tema "Money Lessons I Wish I Knew in My 20s", di mana para perempuan berprestasi memberikan tips dan masukan berdasarkan pengalaman pribadi untuk membantu kaum perempuan mengelola keuangan secara lebih cermat di usia produktif 20 tahunan.
Aditya Windarwo, Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce, Tbk, menjelaskan, "BNC berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah untuk percepatan laju pertumbuhan inklusi dan literasi keuangan. Kami percaya, percepatan laju pertumbuhan inklusi dan literasi keuangan dapat tercapai dengan sinergi."
Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan, BNC juga melakukan kolaborasi bersama Jaringan PRIMA untuk program "7 Hari Kebaikan Bersama PRIMA" pada bulan Ramadan tahun ini, di mana para nasabah diajak untuk berbagi dengan memberikan bingkisan lebaran kepada tujuh anak asuh di panti asuhan.
Upaya berkelanjutan yang dilakukan BNC dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan juga mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak, termasuk penghargaan sebagai Bank Teraktif dalam Kegiatan Literasi Keuangan dalam ajang LPS Awards 2024 dan penghargaan Integrated Community Marketing di ajang Marketeers OMNI Brands of The Year 2024.
"Tidak berhenti di situ, kami akan terus berinovasi dengan berbagai kegiatan. Kami merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat sasaran bagi nasabah dan masyarakat umum agar lebih paham tentang perkembangan keuangan dan perbankan," tambah Aditya.
Bank Neo Commerce, sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, telah berkiprah selama 34 tahun dan mulai tahun 2020 bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital. Bank ini terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun, dengan semangat untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
BPRNews.id - Bank bjb, salah satu bank terkemuka di Indonesia, mengumumkan peluncuran program Pasar Ngadigi di Pasar Baru Kabupaten Indramayu. Program ini merupakan bagian dari komitmen bank bjb untuk mendukung digitalisasi, khususnya di sektor ekonomi produktif, seperti pasar tradisional di berbagai daerah.
Widi Hartoto, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, menyampaikan, "Pasar Ngadigi merupakan langkah progresif bank bjb dalam menghadirkan solusi pembayaran yang lebih modern dan efisien bagi pedagang dan pengunjung pasar."
Dengan menerapkan digital payment product seperti DIGI dan DigiCash by bank bjb, serta QRIS bank bjb, transaksi di Pasar Ngadigi dapat dilakukan secara cashless, memberikan kemudahan dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat.
"Digitalisasi pasar tradisional semakin mendapatkan perhatian yang meningkat di kalangan masyarakat. Inovasi seperti Pasar Ngadigi diharapkan dapat mempermudah transaksi sekaligus meningkatkan efisiensi di pasar-pasar tradisional," tambah Widi.
Dalam program promosi transaksi Pasar Ngadigi, bank bjb menawarkan beragam keuntungan bagi para pengunjung Pasar Baru Indramayu. Periode promo berlangsung mulai tanggal 18 Maret hingga 5 April 2024. Nasabah yang melakukan transaksi menggunakan DIGI atau DigiCash by bank bjb di Pasar Ngadigi dengan minimal transaksi Rp 50.000 berkesempatan untuk mendapatkan sembako senilai maksimal Rp 15.000.
"Program ini adalah upaya bank bjb untuk memperkenalkan dan mendorong penggunaan metode pembayaran digital di pasar tradisional. Kami berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Widi.
Respon positif pun datang dari masyarakat dan pedagang pasar. Dedi Supriadi, salah seorang pedagang di Pasar Baru Indramayu, menyambut antusias program Pasar Ngadigi ini.
"Kami sangat antusias menyambut program Pasar Ngadigi ini. Selain memudahkan transaksi, program promo yang ditawarkan bank bjb juga memberikan nilai tambah bagi para pengunjung pasar," ujar Dedi Supriadi.
Dengan adanya program Pasar Ngadigi, bank bjb berharap dapat meningkatkan penetrasi pembayaran digital di pasar tradisional dan turut berkontribusi dalam memajukan ekonomi lokal.
BPRNews.id - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) secara resmi mengumumkan akuisisi terhadap dua perusahaan pembiayaan di bawah OTO Group, yakni PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF). Langkah ini merupakan bagian dari strategi Bank BTPN dan OTO Group dalam mengejar peluang pertumbuhan pasar pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua di Indonesia.
Pengumuman finalisasi akuisisi ini disampaikan langsung oleh Henoch Munandar, Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk, dan Victoria Rusna, Presiden Direktur PT Summit Oto Finance serta CEO OTO Group.
Henoch Munandar menyatakan, "Akuisisi OTO dan SOF menjadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mengembangkan inovasi produk dan layanan yang semakin sesuai dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia."
Lebih lanjut ia menjelaskan, "Bergabungnya OTO Group ke dalam ekosistem Bank BTPN akan mendorong inovasi produk dan layanan yang relevan, memberikan nilai tambah, dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna bagi para nasabah kami."
Sementara itu, Victoria Rusna menambahkan, "Akuisisi ini merupakan pencapaian signifikan bagi OTO Group dalam hampir tiga dekade melayani masyarakat Indonesia. Sinergi dengan Bank BTPN akan memotivasi kami untuk terus berkembang menjadi penyedia solusi keuangan terpercaya bagi masyarakat."
Pasca akuisisi, komposisi kepemilikan saham OTO dan SOF berubah, dengan Bank BTPN menguasai 51 persen saham, PT Summit Auto Group (anak perusahaan Sumitomo Corporation) menguasai 34 persen saham, dan 15 persen sisanya dimiliki oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk.
Integrasi OTO Group ke dalam jaringan Bank BTPN diharapkan dapat melengkapi portofolio produk dan layanan Perseroan yang selalu relevan bagi nasabah. Sinergi ini juga diharapkan membuka peluang baru untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia, terutama di sektor pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua.
Kolaborasi antara Bank BTPN dan OTO Group akan mencakup pembiayaan bersama, perluasan ekosistem melalui pemanfaatan jaringan cabang, serta peningkatan sumber daya manusia melalui program pelatihan bersama. Dengan potensi pasar yang ada dan fokus pada pelayanan berkualitas, Bank BTPN bersama dengan OTO Group bertekad untuk memperkuat kepercayaan nasabah dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.