BPRNews.id - Bank Jateng menggelar pasar sayuran gratis setiap hari Rabu sebagai bagian dari rangkaian Program Ramadhan yang diselenggarakan oleh Badan Amalan Islam (BAI) Bank Jateng. Warga pun berbondong-bondong mengunjungi pasar ini untuk memborong sayuran tanpa harus membayar.
"Kami menyediakan berbagai macam jenis sayuran yang bisa dibawa pulang secara cuma-cuma. Warga cukup mengantre dan mendapatkan kupon untuk memilih sayuran sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Plt. Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro.
Irianto menambahkan bahwa pasar sayuran gratis ini merupakan inisiatif baru yang diadakan pertama kali pada tahun ini. Acara ini bisa terlaksana berkat dukungan dana infaq masjid dan donasi dari karyawan Bank Jateng.
Tujuan dari pasar sayuran gratis ini adalah untuk membawa kebahagiaan bagi masyarakat sekitar Kantor Pusat Bank Jateng. Irianto berharap bahwa sayuran-sayuran yang dibagikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Selain pasar sayuran gratis, Bank Jateng juga mengadakan berbagai kegiatan lain selama bulan Ramadhan.
"Besok Kamis, kami akan menggelar tabligh akbar dengan menghadirkan dr. Agus dari Surabaya, yang akan memberikan informasi tentang gaya hidup sehat ala Rasul dalam tinjauan medis. Kami juga rutin mengadakan pengajian setiap bakda Zuhur dan Asar," jelas Irianto.
Bank Jateng juga melaksanakan buka puasa bersama setiap harinya di lingkungan Kantor Pusat, dengan membagikan 100 porsi menu berbuka kepada karyawan dan masyarakat sekitar. Selain itu, Bank Jateng juga memberikan menu sahur kepada tenaga keamanan yang bertugas hingga dini hari.
"Dengan program-program ini, kami berharap dapat mendorong semangat berbagi karyawan Bank Jateng kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang membutuhkan, di tengah suasana Ramadan yang penuh berkah," tutup Irianto.
BPRNews.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperkenalkan BTN Prospera, sebuah layanan eksklusif dan komprehensif yang ditujukan untuk segmen emerging affluent, yakni kelompok masyarakat kelas menengah yang tengah menuju ke arah masyarakat kelas atas.
"Dengan semangat 'Unlocking Your Potential', BTN Prospera dirancang untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang," ujar Direktur Distribution and Institutional Funding BTN, Jasmin, di Jakarta.
BTN Prospera ditujukan untuk nasabah segmen emerging affluent yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta. Layanan ini diharapkan dapat menjadi jembatan menuju segmen lanjutan BTN Prioritas, yang diperuntukkan bagi nasabah dengan dana lebih dari Rp500 juta.
Menurut Jasmin, berdasarkan survei Hill ASEAN pada 2023, 9% dari total populasi Indonesia masuk dalam kategori emerging affluent, dan jumlahnya diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat pada tahun 2023 dan 2024.
"Dengan potensi yang besar ini, kami menargetkan BTN Prospera dapat mendorong pertumbuhan dana portfolio nasabah dan membidik lebih dari 6.000 nasabah baru dengan total pertumbuhan dana mencapai Rp8 triliun hingga akhir tahun ini," tambahnya.
BTN akan melatih 128 Prospera Banking Officer (PBO) di seluruh cabang untuk memastikan layanan yang optimal bagi nasabah. Selain itu, penawaran BTN Prospera akan dilakukan melalui ekosistem bisnis dan optimalisasi telemarketing.
Layanan BTN Prospera didasarkan pada tiga keistimewaan, yaitu pertumbuhan kekayaan, stabilitas keuangan, dan pemenuhan gaya hidup serta manfaat loyalty. Dengan Wealth Growth, nasabah dapat menikmati solusi produk dan transaksi perbankan yang mengoptimalkan kekayaan. Financial Stability diprioritaskan untuk kebutuhan hari tua dan kenyamanan keluarga. Sedangkan Lifestyle and Loyalty memberikan layanan transaksi cepat, mudah, dan manfaat loyalty untuk memenuhi gaya hidup sesuai kebutuhan.
"Inisiatif BTN Prospera adalah salah satu upaya strategis kami untuk meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan turut mendorong peningkatan Fee Based Income (FBI) serta penyaluran kredit perseroan," tambah Jasmin.
BTN berharap bahwa BTN Prospera dapat menjadi pilihan utama bagi nasabah yang menginginkan solusi keuangan komprehensif dan terpercaya dalam mencapai tujuan keuangan mereka.
BPRNews.id - Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon atau Danamon Syariah menetapkan target pertumbuhan penyaluran pembiayaan atau kredit secara konservatif di tahun 2024, minimal sekitar 20 persen.
"Kami berharap minimal mencapai 20 persen. Situasinya terlihat baik, kami memantau dan yakin bisa mencapai target," ujar Direktur Syariah & Sustainability Finance Bank Danamon, Herry Hykmanto, di Jakarta.
Herry mengungkapkan bahwa kinerja kredit Danamon Syariah pada tahun sebelumnya tumbuh sebesar 25,3 persen secara tahunan (yoy). Dia berharap, kinerja kredit tahun 2024 dapat mencapai pertumbuhan yang sebanding dengan tahun sebelumnya.
Dalam segmen konsumer, pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah mencapai 93 persen yoy pada tahun lalu. Di tahun 2024, Herry menargetkan pertumbuhan kredit KPR secara konservatif, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Selain KPR, kinerja pembiayaan kepemilikan kendaraan syariah juga menonjol, terutama selama bulan Ramadhan. Hingga mencapai hampir 50 persen dari total portofolio Danamon Syariah.
Di segmen produktif, pembiayaan untuk usaha kecil menengah (UKM) tumbuh sebesar 20 persen yoy pada tahun lalu. Pembiayaan modal kerja untuk UKM juga ditargetkan tumbuh konservatif di tahun 2024.
Menurut laporan keuangan perseroan, aset Danamon Syariah tumbuh sebesar 25,4 persen pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba sebesar Rp 164 miliar.
Ketika ditanya mengenai rencana pemisahan (spin off) UUS, Herry menyatakan bahwa saat ini Danamon Syariah berfokus pada penguatan sinergi dan kerja sama dengan induk perusahaan. Dengan aset sebesar Rp12 triliun, Danamon Syariah masih jauh dari ketentuan regulator yang menetapkan minimal aset Rp50 triliun.
"Kami ingin fokus pada sinergi dengan induk perusahaan terlebih dahulu. Bukan prioritas membuat spin off karena masih banyak nasabah Danamon yang membutuhkan layanan syariah," jelas Herry.
BPRNews.id - Sorotan tajam kembali mengarah pada dunia keuangan digital, kali ini setelah ditemukan indikasi penipuan terhadap anggota oleh aplikasi Smart Wallet. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) mengambil langkah tegas dengan memblokir aktivitas Smart Wallet.
Tudingan terhadap Smart Wallet bukanlah tanpa dasar. Aplikasi ini diduga kuat terlibat dalam aktivitas penipuan terhadap para anggotanya, dengan dugaan tidak memiliki izin yang sah. Investigasi yang dilakukan oleh Bappebti, Direktorat Jenderal Perdagangan Berjangka Komoditi, menemukan bukti yang mengejutkan.
"Pengelolaan dana yang tidak transparan dan mengarah pada model investasi bodong sangat merugikan masyarakat," ujar seorang juru bicara dari Satgas Pasti, menanggapi temuan tersebut.
Selain itu, Satgas Pasti juga mengungkap adanya 12 entitas yang beroperasi melalui sistem deposit dengan modus pekerjaan paruh waktu. Langkah cepat diambil dengan memblokir rekening dan melibatkan aparat hukum untuk menindaklanjuti kasus ini.
Ribuan anggota Smart Wallet ditinggalkan dalam kebingungan, menghadapi tidak hanya kehilangan saldo, tetapi juga ketidakpastian terhadap investasi yang mereka lakukan. "Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Tawaran investasi yang terlalu fantastis harus dihindari," tambah juru bicara Satgas Pasti.
Dengan penemuan ini, OJK berharap tindakan tegas yang diambil dapat menjadi peringatan bagi semua pihak dalam dunia keuangan digital untuk menjaga transparansi dan integritas demi keamanan dan perlindungan anggota masyarakat.
BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk secara rutin memeriksa Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK sebagai langkah pencegahan terhadap praktik phishing yang semakin marak.
SLIK OJK merupakan catatan informasi terkait riwayat debitur atau lembaga keuangan lain yang mencakup informasi tentang lancar atau tidaknya pembayaran kredit.
"Dengan berkembangnya teknologi dan maraknya phishing di internet maka masyarakat diharapkan untuk rajin mengecek SLIK mereka. Karena bisa saja dari link yang tidak sadar diklik kemudian data pribadi dapat diakses dan dipergunakan secara tidak bertanggung jawab," ujar Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo.
Untuk memeriksa SLIK OJK, masyarakat dapat mengakses website resmi OJK di https://idebku.ojk.go.id atau mengunjungi kantor OJK terdekat.
Kantor OJK Sulteng berlokasi di Jl. R.A. Kartini No.19, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.
Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif dalam melindungi data pribadi masyarakat dari praktik phishing yang dapat merugikan. Dengan memeriksa SLIK secara rutin, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan menghindari potensi penyalahgunaan data pribadi mereka.