Bprnews.id - PT BPR Prima Mulia Anugrah berhasil mempertahankan kinerja positifnya di tahun 2023 dengan mencatat pertumbuhan usaha double digit pada berbagai indikator utama. Direktur Utama PT BPR Prima Mulia Anugrah, Desi Susanti, dan Direktur Yoki Fauzan mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mencapai Total Asset sebesar Rp30,2 miliar, Realisasi Kredit Rp23,83 miliar, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp23 miliar, dan Laba Bersih Usaha sebesar Rp531 juta, yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,27 persen secara year on year.
"Tidak mudah untuk mempertahankan sebuah capaian. Selain dibutuhkan kerja keras dan strategi yang tepat, juga dibutuhkan teamwork yang solid dalam mengeksekusi setiap rencana kerja yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank," jelas Desi dan Yoki kepada Padang Ekspres.
Fokus kinerja tahun 2023 terutama dititikberatkan pada peningkatan kredit sebagai upaya untuk memaksimalkan pendapatan dan meningkatkan besaran asset. Langkah ini terbukti berhasil, dengan pertumbuhan kredit yang mendongkrak pertumbuhan asset, pendapatan operasional, dan laba bersih usaha.
Dari evaluasi per 31 Desember 2023, tercatat total asset PT BPR Prima Mulia Anugrah mencapai Rp30,2 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 5,54 persen secara year on year. Pertumbuhan asset ini juga berhasil mencapai 103,44 persen dari target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank.
Pertumbuhan kredit yang signifikan juga berdampak pada pendapatan, dengan pendapatan bunga yang mencapai Rp3,6 miliar atau tumbuh 10,7 persen secara year on year. Selain itu, realisasi pendapatan operasional berhasil mencapai Rp4,2 miliar, meningkat 10,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam mengelola pasar kredit, PT BPR Prima Mulia Anugrah tetap menjaga pengawasan dan mengendalikan risiko kredit. Per 31 Desember 2023, tercatat rasio Non Perfomance Loan (NPL net) sebesar 5,71 persen, yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Keberhasilan menata usaha ini membuat PT BPR Prima Mulia Anugrah meraih prestasi Top 100 BPR tahun 2022 yang lalu. Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholder dan terutama kepada teamwork dan nasabah setia kami. Kami berharap tahun buku 2024 ini PT BPR Prima Mulia Anugrah bisa jauh lebih baik lagi, dengan dukungan dan kerja sama dari seluruh stakeholder," ungkap Desi.
Bprnews.id - Pada persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Bahrani, yang menjabat sebagai Direktur Utama (non aktif) PT BPR Batola, diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi terkait dana perusahaan tersebut. Kasus ini mencuat setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Propinsi Kalimantan Selatan menemukan adanya penyelewengan dana dengan diperkirakan kerugian negara sekitar Rp8,4 miliar.
Dalam dakwaan yang dibacakan di hadapan majelis hakim, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rizka Nurdiansyah menegaskan bahwa Bahrani, bersama dengan beberapa saksi lainnya, diduga melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Dakwaan ini berkaitan dengan penyaluran pinjaman kredit kepada 17 debitur di PT BPR Batola antara tahun 2016 hingga 2022.
"Kerugian negara yang ditimbulkan sekitar kurang lebih sebesar Rp. 8.480.000.000," ungkap JPU.
JPU menjerat terdakwa dengan dua pasal, yaitu pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 ayat (2), (3) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, dan pasal 3 Jo Pasal 18 ayat (2), (3) UU yang sama.
Menanggapi dakwaan tersebut, Bahrani yang didampingi penasehat hukumnya menunjukkan keberatan dan menyatakan akan melawan dengan mengajukan eksepsi.
Bprnews.id - Pada era di mana pertumbuhan double digit merupakan pencapaian yang sangat diidamkan, PT BPR Lengayang telah membuktikan konsistensinya dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan selama lima tahun terakhir. Tahun buku 2023, lembaga keuangan ini berhasil mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, dengan total Asset tumbuh sebesar 15,05 persen, realisasi Kredit naik 17,07 persen, Dana Pihak Ketiga meningkat 17,37 persen, dan Laba Bersih Usaha yang meningkat menjadi Rp1,2 Miliar, menunjukkan kenaikan year on year.
Direktur Utama PT BPR Lengayang, M Fatsy Tanjung, mengungkapkan keberhasilan tersebut kepada Padang Ekspres, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. "Alhamdulillah tahun 2023 ini kita kembali mencatatkan pertumbuhan usaha double digit," ujarnya.
Konsistensi PT BPR Lengayang dalam mencapai pertumbuhan yang stabil tidak lepas dari kerja keras tim manajemen, mulai dari perencanaan bisnis yang matang hingga strategi pelaksanaan yang tepat. Dian menekankan bahwa upaya keras tersebut menghasilkan pencapaian yang signifikan baik dalam hal Dana maupun realisasi Kredit, yang pada gilirannya meningkatkan Pendapatan Operasional (PO) secara keseluruhan.
Dari evaluasi per 31 Desember 2023, PT BPR Lengayang berhasil mencatat total Asset sebesar Rp76,9 Miliar, melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank. Pertumbuhan double digit ini juga terdorong oleh kinerja yang membaik dari sisi Dana, dengan total Dana Pihak Ketiga yang terhimpun mencapai Rp54,6 Miliar, serta realisasi Kredit yang meningkat signifikan menjadi Rp61,2 Miliar.
Tidak hanya pertumbuhan jumlah, kualitas Kredit yang disalurkan PT BPR Lengayang juga terjaga dengan baik, tercermin dari rendahnya rasio Kredit bermasalah (Non Perfomance Loan/NPL) yang hanya sebesar 2,98 persen. Begitu juga dengan pengendalian biaya, yang tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 87,03 persen.
Dengan kinerja yang terus meningkat, PT BPR Lengayang mampu mencatatkan Laba Bersih Usaha sebesar Rp1,2 Miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini tidak luput dari apresiasi pihak lain, dengan meraih Infobank Award pada tahun buku sebelumnya.
"Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. Kami berharap di tahun 2024 ini PT BPR Lengayang dapat terus mengalami pertumbuhan double digit dan kami tetap membutuhkan dukungan dari semua pihak," kata Fatsy menjelang tahun baru.
Bprnews.id - Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Didik Madiyono, menekankan pentingnya kepercayaan nasabah terhadap bank perekonomian rakyat (BPR) meskipun beberapa di antaranya mengalami penutupan izin usaha.
"Masyarakat tidak perlu khawatir atau menjadi tidak percaya kepada BPR, karena BPR asal dikelola dengan baik dan sehat. Pun kalau ada BPR yang terpaksa ditutup, nasabah tidak perlu khawatir karena simpanannya akan dijamin dan diganti oleh LPS," ujar Didik, Rabu (28/2) malam.
Didik menegaskan bahwa meskipun beberapa BPR telah ditutup pada awal tahun ini, hal tersebut tidak mencerminkan seluruh industri BPR. Ia menyoroti bahwa masih banyak BPR yang menjalankan operasinya dengan baik.
Namun, Didik mengakui bahwa BPR yang mengalami penutupan mayoritas memiliki permasalahan mendasar, termasuk tindak pidana perbankan seperti kecurangan (fraud), tata kelola, dan manajemen risiko yang lemah.
"Dengan demikian, tidak ada alasan untuk merasa cemas. Kebanyakan nasabah BPR memiliki simpanan di bawah batas yang dijamin oleh LPS. Dari 99,97 persen nasabah, LPS mampu memberikan perlindungan. Hanya sedikit nasabah yang memiliki simpanan di atas batas yang ditetapkan," jelas Didik.
Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS, sebelumnya memprediksi bahwa kemungkinan masih akan ada BPR yang mengalami kebangkrutan dalam tahun ini. Namun, LPS menilai dampak kebangkrutan BPR terhadap perekonomian nasional tidak signifikan, dan tren ini lebih disebabkan oleh praktik fraud daripada kondisi ekonomi Indonesia yang melemah.
Bprnews.id - Modus phising baru menargetkan para bisnis kecil dan menengah. Serangan tersebut memanfaatkan penyedia email SendGrid untuk menyusup ke milis klien dengan kredensial curian.
"Para penjahat siber memakai kredensial curian untuk mengirim email phishing, yang dibuat seolah tampak asli dan menipu penerimanya," kata pakar keamanan siber.
Mereka sering kali menargetkan milis yang digunakan oleh perusahaan untuk menjangkau pelanggan. Sehingga memberikan peluang untuk melakukan spamming, phishing, dan penipuan lainnya.
"Dalam penelitian terbarunya, Kaspersky menemukan kampanye phishing yang menyempurnakan metode serangan ini dengan mengambil kredensial SendGrid ESP dengan mengirimkan email phishing langsung melalui ESP itu sendiri," ujar pakar keamanan.
Email phishing yang tampak berasal dari SendGrid, membuat korbannya khawatir soal keamanan dan mendesak mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk melindungi akun mereka.
"Satu-satunya cara yang mengingatkan penerima adalah alamat pengirim. Itu karena ESP memasukkan domain pelanggan asli dan ID email di sana. Tanda penting penipuan adalah domain 'sendgreds' situs phishing, yang sekilas mirip dengan 'sendgrid' yang sah, berfungsi sebagai tanda peringatan yang cukup terlihat jelas," lanjutnya.
Perlu dicatat, yang membuat serangan ini sangat berbahaya adalah email phishing menembus langkah-langkah keamanan tradisional. Karena dikirim melalui layanan yang sah dan tidak mengandung tanda-tanda phishing yang jelas.
"Pakar keamanan menyarankan untuk memeriksa email yang Anda terima dengan benar, dan, untuk perlindungan yang lebih baik, instal solusi keamanan siber yang andal," tambahnya.