Bprnews.id - Pada kuartal pertama tahun 2024, Indonesia diselimuti kabar kelam dengan ditutupnya sembilan bank perekonomian rakyat (BPR). Data yang disampaikan menunjukkan bahwa sejak tahun 2005, sudah lebih dari 130 bank, termasuk bank umum, yang gulung tikar di Tanah Air.
Khusus untuk tahun ini, angka tersebut menunjukkan bahwa sudah ada sembilan bank yang mengalami kebangkrutan di Indonesia, semuanya merupakan BPR. Dan yang terbaru dalam daftar panjang kebangkrutan adalah PT BPR Bali Artha Anugrah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengambil langkah tegas dengan mencabut izin usaha bank yang terkena dampak bangkrut, merujuk pada Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-34/D.03/2024 tanggal 4 April 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah.
"Pencabutan izin usaha PT BPR Bali Artha Anugrah merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen," tulis OJK dalam pengumumannya.
Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, hampir seluruh bank yang bangkrut adalah BPR. Penyebabnya kebanyakan adalah fraud, bukan akibat kondisi ekonomi atau perkembangan bisnis.
LPS sendiri telah menjalankan upaya likuidasi dan penanganan klaim simpanan nasabah terkait kebangkrutan tersebut. Hingga Februari 2024, total Rp2,23 triliun simpanan nasabah telah diklaim dan layak bayar.
Sementara dari ratusan bank yang bangkrut sejak 2005, hanya terdapat satu bank umum yang bukan berjenis BPR, yaitu PT Bank IFI. Bank ini telah dicabut izin usahanya pada 18 April 2009. LPS telah menyelesaikan proses likuidasi dan penyelamatan simpanan nasabah di bank tersebut.
Bank IFI sendiri merupakan lembaga keuangan non-bank yang berdiri sejak tahun 1955 dengan nama Indonesia Finance and Investment Company. Namun, seiring dengan berlalunya Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992, IFI berkembang menjadi bank umum swasta nasional devisa. Pada tahun 1998, Bank IFI kemudian melakukan merger dengan Bank Asta.
Namun sayangnya, Bank IFI gagal melakukan upaya penyehatan dan terpaksa harus dilikuidasi oleh LPS. Neraca penutupan terakhir mencatatkan saldo rugi sebesar Rp702,39 miliar pada 17 April 2009, dengan penyaluran kredit sebesar Rp81,55 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp355,8 miliar.
Bprnews.id - Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, memberikan dukungan penuh terhadap langkah Bank Pekalongan (Perseroda) untuk beralih ke sistem perbankan syariah. Hal ini diungkapkan dalam acara Pembinaan Pegawai dan Pemberian Santunan kepada Anak Yatim Piatu di Aula Bank Pekalongan pada Jumat (5/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Aaf menyampaikan apresiasi atas kegiatan pembinaan pegawai yang rutin dilakukan oleh bank tersebut, termasuk pengajian yang diadakan setiap bulannya.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting untuk menumbuhkan karakter karyawan. Pasalnya, karyawan yang dibutuhkan tidak hanya pintar, tetapi juga jujur dan amanah," ujar Aaf dalam rilis.
Dalam suasana bulan Ramadhan, Wali Kota Aaf berkesempatan memberikan pengarahan terkait langkah Bank Pekalongan untuk beralih ke sistem perbankan syariah. Ia menegaskan kesiapannya untuk terus mendukung langkah tersebut.
"Pemkot siap mendukung Bank Pekalongan dalam menjalani proses menjadi bank syariah. Semoga tahapan yang ditempuh dan pemindahan kantor berjalan lancar," tambahnya.
Direktur Utama Bank Pekalongan, Agus Djunaedi, menjelaskan bahwa bank tersebut telah mengadakan pengajian rutin setiap bulannya, termasuk di bulan Ramadhan.
"Pada hari ini, selain pengajian, kami juga mengundang warga sekitar RT 4, 5, dan 6 untuk menerima santunan bagi anak yatim piatu dan keluarga kurang mampu," ungkap Agus.
Menyikapi perubahan tersebut, Agus menjelaskan bahwa Bank Pekalongan telah melakukan pembicaraan dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan MUI pusat pada bulan Desember tahun lalu.
"Kami masih mencari konsultan dari muamalat untuk mendampingi dalam proses transisi menuju sistem perbankan syariah. Yang akan berubah adalah sistemnya, dari konvensional menjadi syariah," tutup Agus.
BPRNews.id - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (Pengcab TI) Kabupaten Bogor sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan olahraga dan inklusi keuangan di Indonesia.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan produk dan layanan perbankan untuk anggota dan pelatih Pengcab TI guna mencapai tujuan finansial yang baik.
"Kami juga akan memberikan dukungan finansial berupa sponsorship kepada Pengcab TI Kabupaten Bogor untuk berlaga di beberapa turnamen selama tahun 2024," ujar Fukadai.
Lebih lanjut, Fukadai menyebut bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam mencapai tujuan finansial bersama, dengan harapan akan memberikan dampak positif yang nyata dalam menciptakan atlet yang berprestasi di Indonesia.
Sebelumnya, J Trust Bank telah merencanakan penyaluran kredit ke segmen industri atau perusahaan kuliner di Indonesia, mengingat industri kuliner menjadi salah satu pilar perekonomian nasional.
"Fokus kami bukan hanya pada sektor olahraga, namun juga pada sektor-sektor yang berpotensi untuk pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Fukadai.
Per Januari 2024, J Trust Bank mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp24,52 triliun, yang tumbuh sebesar 28,45 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 31,48 persen (yoy) menjadi senilai Rp32,97 triliun.
"Tahun ini cukup memberikan tantangan bagi pelaku usaha karena adanya pergantian presiden beserta kabinetnya, namun perseroan tetap optimis dengan prospek usaha ke depannya," ungkap Fukadai.
BPRNews.id - Bank Mega Syariah telah menyalurkan 5.800 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat di sekitar Kantor Pusat dan Kantor Cabang Bank Mega Syariah yang tersebar di 41 kota di seluruh Indonesia.
Salah satu titik distribusi paket bantuan berada di Aula Masjid Daarul Muqorrobien Jakarta, dekat Kantor Pusat Bank Mega Syariah, dimana sebanyak 325 paket telah dibagikan kepada penduduk setempat.
“Mega Syariah Berbagi merupakan program CSR (corporate social responsibility) yang rutin digelar setiap tahun pada bulan Ramadan ini dengan menggandeng seluruh Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, Bank Mega Syariah mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar sehingga mereka bisa ikut merasakan manfaat atas keberadaan Bank Mega Syariah di wilayahnya,” ujar Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Ahmad Aldian Faqih, Ketua Rukun Warga (RW) 004 Kuningan Timur, menyampaikan rasa terima kasih kepada Bank Mega Syariah atas bantuan yang diberikan kepada warga di sekitar Kantor Pusat Bank Mega Syariah melalui kegiatan CSR “Mega Syariah Berbagi”.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga RW 004 dan sekitarnya yang membutuhkan. Mudah-mudahan, Bank Mega Syariah diberikan keberkahan oleh Allah dan semakin sukses,” ucap Ahmad.
Selain program Mega Syariah Berbagi, Bank Mega Syariah juga melaksanakan program GEBRAG (Gerakan Berbagi) pangan dengan membagikan 2.700 paket makanan berbuka puasa bersama CT Arsa Foundation, serta program Amaliyah Masjid Istiqlal yang membagikan 1.500 paket berbuka puasa kepada jamaah Masjid Istiqlal.
Kegiatan ini menunjukkan bentuk kepedulian Bank Mega Syariah kepada masyarakat serta mendukung Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) yang telah dicanangkan pemerintah. Hingga 2023, Bank Mega Syariah telah memberikan bantuan kepada lebih dari 140 ribu masyarakat di 41 kota melalui program Mega Syariah Berbagi.
BPRNews.id - CIMB Niaga, salah satu perbankan swasta, berkomitmen mendampingi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam membangun jejaring bisnis guna meningkatkan perkembangan dan kesuksesan bisnis mereka.
"Salah satu yang rutin kami lakukan adalah menyelenggarakan business session. Harapannya ini bisa memberikan kesempatan pada mereka untuk menjalin jejaring," ujar Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga, Andiko Manik, di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Andiko menjelaskan bahwa upaya pendampingan yang dilakukan oleh bank ini mencakup pelatihan serta memberikan wadah bagi para pelaku UMKM untuk bertemu dengan pengusaha yang telah matang dalam industri mereka.
"Di beberapa kota, ada beberapa komunitas yang kami dirikan, tujuannya membantu nasabah mengejar impian dan membangun bisnisnya," tambahnya.
Salah satu program yang telah dilaksanakan pada tahun lalu dan akan berlanjut di tahun ini adalah Kejar Mimpi Lokal Berdaya, dimana terdapat business talk yang mengundang beberapa pelaku usaha dan entrepreneur untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pelaku UMKM.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, menekankan bahwa salah satu kebutuhan utama para pelaku UMKM adalah pengetahuan dan jejaring.
"Untuk menggerakkan ini butuh partner. Kami juga ada program Kejar Mimpi Warior," ungkapnya.
Dalam program tersebut, CIMB Niaga fokus pada memberikan pendampingan kepada anak muda yang memiliki potensi dan cita-cita dalam mengembangkan bisnis mereka.
"Ini adalah langkah konkret kami untuk memberikan dukungan dan membantu para pelaku UMKM meraih kesuksesan dalam bisnis mereka," tambah Noviady.