BPRNews.id - Industri perbankan terus mengalami dinamika suku bunga deposito yang naik turun, termasuk di bank digital seperti PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) yang terkenal memberikan bunga deposito tinggi.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), suku bunga simpanan berjangka atau deposito masih mengalami peningkatan pada beberapa tenor. Pada Februari 2024, suku bunga deposito tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan masing-masing mencapai 5,39%, 5,67%, dan 5,8%, sedikit naik dari bulan sebelumnya.
Namun, terjadi penurunan suku bunga deposito pada tenor 1 bulan dan 24 bulan. Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksikan penurunan suku bunga acuan pada tahun ini, memberi harapan bagi para nasabah.
Sejumlah bank digital, seperti Bank Neo Commerce dan Bank Amar, telah mempersiapkan penyesuaian terhadap suku bunga depositonya. Pjs Direktur Utama Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo, mengatakan bahwa bank ini tetap menjaga strategi dan kedisiplinan mitigasi risiko dalam menghadapi kondisi keuangan yang menantang.
Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), Ida Bagus Ketut Subagia, juga menegaskan penyesuaian suku bunga secara berkala sesuai dengan kebijakan pemerintah dan kondisi pasar.
Dalam tren suku bunga tinggi di bank digital, Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyatakan bahwa kondisi ini kemungkinan akan berlanjut hingga tiga tahun ke depan.
Berikut adalah penawaran bunga deposito dari beberapa bank digital:
1. Bank Jago menawarkan bunga deposito hingga 5% per tahun dengan berbagai tenor.
2. Allo Bank menawarkan bunga deposito mulai dari 4% hingga 6% dengan jangka waktu 1 bulan hingga 2 tahun.
3. SeaBank menawarkan suku bunga hingga 6% per tahun dengan jatuh tempo 1, 3, atau 6 bulan.
4. Superbank menawarkan bunga 6% pada produk simpanan utama dan saku.
5. Bank Neo Commerce menawarkan bunga hingga 8% pada produk deposito Neo WOW dengan berbagai tenor.
6. Bank Saqu menawarkan bunga deposito mulai dari 4% hingga 8% pada produk Busposito.
7. Krom Bank menawarkan bunga deposito tinggi, mencapai 8,75%.
8. Bank Amar menawarkan bunga tabungan hingga 5,5% dan bunga deposito hingga 9%.
Dengan beragam penawaran bunga deposito yang kompetitif, bank digital terus bersaing untuk menarik minat nasabah dengan memberikan imbal hasil yang tinggi.
BPRNews.id - Bank-bank kelas menengah seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) turut serta dalam penyebaran dividen kepada pemegang sahamnya, bersaing dalam tingkat pengembalian dividen yang dinamakan dividen yield.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (22/3/2024), Bank Danamon mengumumkan pembayaran dividen sebesar 35% dari laba bersih tahun buku 2023, setara dengan sekitar Rp1,2 triliun atau Rp125,48 per saham.
"Sepanjang tahun 2023, Danamon berhasil meraih pencapaian yang signifikan dengan mengusung semangat tumbuh bersama dan komitmen mendukung nasabah, karyawan dan masyarakat luas," ujar Direktur Utama Bank Danamon, Ejima.
Selain Bank Danamon, emiten bank kelas menengah lainnya seperti PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp235,62 miliar atau 33,76% dari laba.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga akan membagikan 20% laba untuk dividen, senilai Rp700,19 miliar. Sementara PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan menebar dividen tunai sebesar Rp471,66 miliar atau Rp44,3 per lembar saham.
BTPN Syariah juga tidak ketinggalan, akan membagikan dividen tunai sebesar Rp540 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2023.
Para pemegang saham bank-bank ini juga menikmati dividen yield yang bersaing. BDMN, misalnya, menebar dividen Rp125,48 per saham, dengan dividen yield mencapai 4,16%. Sementara BTPS memiliki yield 5,15%, dan SDRA mencapai 4,91%. BBTN memiliki yield 3,19%, sementara BTPN memiliki yield 1,69%.
Pembagian dividen ini menunjukkan komitmen bank-bank kelas menengah dalam memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya, sambil berkompetisi dalam tingkat pengembalian dividen yang kompetitif.
BPRNews.id - Bank bjb terus berupaya meningkatkan loyalitas nasabah dengan menghadirkan berbagai promo menarik. Salah satu program terbaru yang mereka luncurkan adalah program 'Beruntung (Beri Referral Dapat Untung)', yang bertujuan untuk memberikan insentif kepada pihak eksternal yang merekomendasikan nasabah pensiunan baru untuk menjadi nasabah bank bjb.
Program ini akan berlangsung mulai tanggal 1 Maret 2024 hingga 30 Juni 2024, dan menyasar nasabah yang memilih produk bjb Tandamata Purnabakti Taspen dan bjb Tandamata Purnabakti Asabri dengan jenis account tertentu.
Menyampaikan tentang program ini, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah memberikan pelayanan maksimal bagi nasabah, khususnya para pensiunan, dengan memberikan penghargaan berupa cashback langsung ke rekening bank bjb.
"Bank bjb ingin memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mempercayakan bank bjb sebagai mitra keuangan. Program 'Beruntung' ini juga menjadi bentuk komitmen bank bjb dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah," ujar Widi.
Hadiah berupa cashback akan disetorkan ke rekening nasabah yang telah mereferensikan, dengan insentif sebesar Rp50.000 untuk 15 NoA pertama, dan Rp100.000 untuk setiap NoA berikutnya. Namun, terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh peserta program, antara lain peserta harus merupakan nasabah perorangan baru maupun eksisting bank bjb, bukan pegawai bank bjb, serta belum memiliki rekening bjb Tandamata Purnabakti dan tidak terdaftar sebagai debitur Kredit Pra Purnabakti bank bjb.
Widi menegaskan bahwa program 'Beruntung (Beri Referral Dapat Untung)' ini merupakan langkah strategis bank bjb dalam memperluas pasar dan memperkuat hubungan dengan nasabahnya, sambil memberikan insentif kepada pihak eksternal yang membantu dalam memperluas jangkauan layanan bank ini kepada masyarakat.
“Program ini menjadi langkah strategis bank bjb dalam memperluas pasar dan memperkuat hubungan dengan nasabah. Juga diharapkan akan memberikan manfaat dan memperkokoh posisi bank bjb sebagai salah satu bank terbesar,” ucap Widi.
BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) menginstruksikan lembaga perbankan untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap mesin ATM yang tersebar di seluruh wilayah menjelang libur Idul Fitri 1445 Hijriah/Lebaran 2024.
Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, menyatakan pentingnya langkah ini untuk memastikan ketersediaan uang tunai yang memadai bagi masyarakat selama periode libur tersebut.
"Juga untuk memastikan mesin ATM itu dapat berfungsi dengan baik," ungkap Arjaya Dwi Raya di Kendari, Sabtu.
Dia juga menekankan perlunya lembaga perbankan memastikan ketersediaan kontak layanan atau call center resmi pada setiap mesin ATM untuk mengantisipasi kendala yang mungkin dihadapi nasabah saat bertransaksi.
Arjaya Dwi Raya menjelaskan bahwa pemeriksaan mesin ATM ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, di mana ketersediaan uang tunai menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Kami harap teknisi-teknisi dari perbankan siap siaga agar tidak ada kendala dalam pelayanan ATM ini sehingga tidak menimbulkan keluhan dari masyarakat," tambahnya.
Selain itu, Arjaya juga mengharapkan perbankan dapat mengoptimalkan situs dan kanal-kanal pembayaran daring untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
Di sisi lain, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra telah meluncurkan layanan kas keliling menjelang Hari Raya Idul Fitri. Layanan ini, bekerja sama dengan 26 lembaga perbankan, menyediakan 99 titik yang tersebar hingga ke wilayah kepulauan.
"Persyaratan untuk penukaran adalah memiliki KTP dan melakukan registrasi atau pendaftaran di aplikasi Pintar. Kami memberikan kuota penukaran hingga Rp4 juta di Bank Indonesia, dan Rp3,8 juta di lembaga perbankan, hingga tanggal 5 April 2024," ungkap Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya.
BPRNews.id - Kasus orang terjerat pinjaman online (pinjol) di Indonesia semakin marak dan mengkhawatirkan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, terdapat sebanyak 54.474 pengaduan terkait pinjaman online.
Kemudahan akses pinjol melalui aplikasi smartphone dan tawaran solusi keuangan yang cepat dan mudah menjadi faktor utama maraknya kasus ini. Kurangnya edukasi dan literasi keuangan masyarakat juga membuat mereka rentan terjerat pinjol ilegal dengan bunga yang sangat tinggi.
Akibatnya, kasus ini berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk kesulitan dalam mendapatkan subsidi KPR bagi mereka yang terjerat kasus pinjol.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, menyoroti data yang menyebut bahwa sebanyak 30-40% KPR subsidi ditolak karena skor kredit calon nasabah buruk akibat terjerat pinjaman online.
Menanggapi hal tersebut, REI mendesak OJK untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi maraknya pinjol dan kesulitan masyarakat mendapatkan KPR.
"Kami mendesak OJK untuk mengatur batasan bunga pinjol, setidaknya maksimal hanya dua kali suku bunga konvensional," tegas Joko Suranto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/3/2024).
REI juga berharap agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat memberikan edukasi dan fatwa terkait hukum pinjol. Fatwa MUI diharapkan dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam menggunakan pinjol dengan bijak sesuai syariat Islam.
REI menegaskan bahwa OJK dan MUI harus bertindak cepat dan tegas dalam mengatasi permasalahan pinjol, mengingat dampak buruknya tidak hanya terbatas pada gagalnya mendapatkan KPR, tetapi juga berpotensi memicu masalah sosial serius seperti stres, depresi, bahkan hingga kasus bunuh diri dan pembunuhan.
"Kita tidak mau berbicara sempit soal pinjol, ini penyakit masyarakat. OJK harus bertindak, MUI harus bertindak," pungkasnya.