Bprnews.id - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di kantor PT BPR Urban Bali, Direktur baru, I Nyoman Ananta Wijaya S.E., Ak, resmi diangkat sebagai pemimpin yang akan memimpin Fungsi Kepatuhan.
Keputusan ini sesuai dengan surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-58/KO.18/2024 tentang hasil penilaian kemampuan dan kepatuhan Sdr. I Nyoman Ananta Wijaya sebagai calon anggota Direksi PT. BPR Urban Bali.
Kadek Maharani Kemala Dewi, Pemegang Saham Pengendali, mengungkapkan harapannya terhadap keberhasilan Bank Urban dengan adanya penyegaran di jajaran Direksi.
"Pastinya dengan adanya penyegaran di jajaran direksi kami, akan mampu membawa Bank Urban menjadi BPR yang terdepan dan terpercaya. Selain itu kami berharap dengan langkah yang telah diambil, Bank Urban semakin mantap dalam menapaki perjalanan untuk memberikan pelayanan terbaik dan memperkuat posisi di pasar keuangan Bali," ujarnya.
Dengan pengangkatan tersebut, struktur kepengurusan PT BPR Urban Bali telah disetujui berdasarkan persetujuan RUPS-LB 2024, dengan Direktur Utama Drs. I Wayan Sukendera, Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan I Nyoman Ananta Wijaya S.E., Ak, serta Dewan Komisaris yang terdiri atas Komisaris Utama I Ketut Sutarsa dan Komisaris I Dewa Nyoman Budiastawa.
RUPSLB juga dihadiri oleh beberapa pihak, termasuk Komang Vedanta Rama Krsna selaku Pemegang Saham, Drs. I Wayan Sukendera selaku Direktur Utama, serta Dewan Komisaris; I Ketut Sutarsa dan I Dewa Nyoman Budiastawa. Turut hadir pula I Dewa Gede Adiputra selaku CEO Urban Group.
Bprnews.id - Menutup periode kuartal pertama tahun 2024, tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pencapaian laba yang menggembirakan. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten), dan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) sama-sama mengukir prestasi dengan pertumbuhan laba yang signifikan.
"Alhamdulillah tahun buku 2023 kita di BPR Batang Palangki masih mampu mencatatkan pertumbuhan usaha. Total Aset tercapai Rp18,1 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp9,2 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp11,6 Miliar dan Laba Bersih Usaha sebanyak Rp405 Juta. Semoga tahun 2024 ini kita bisa tingkatkan lagi," ujar Direktur Utama PT BPR Batang Palangki, Eliza Jumnalistra kepada Padang Ekspres kemarin.
Menutup periode kuartal I-2024, Bank Jatim mencatatkan laba senilai Rp 310 miliar, sementara Bank Banten membukukan laba Rp 2,06 miliar, dan Bank Lampung mengukir prestasi dengan laba bersih senilai Rp 37,4 miliar.
Ketiga bank daerah ini menorehkan prestasi yang membanggakan dengan kinerja keuangannya yang kompak mengalami pertumbuhan laba. Diharapkan pencapaian ini menjadi landasan untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan kontribusi dalam mendukung pembangunan daerah masing-masing.
Bprnews.id - Pertumbuhan Kredit melampaui pertumbuhan usahanya. Itulah yang terlihat dari kinerja PT BPR Batang Palangki tahun 2023. Total Aset tercapai Rp18,1 Miliar, realisasi Kredit tercatat Rp9,2 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp11,6 Miliar dan Laba Bersih Usaha sebesar Rp405 Juta.
Laporan--Two Efly, Sijunjung
Direktur Utama PT BPR Batang Palangki, Eliza Jumnalistra, mengungkapkan bahwa tahun buku 2023 membawa pertumbuhan positif bagi PT BPR Batang Palangki. Dengan total aset mencapai Rp18,1 Miliar, realisasi kredit sebesar Rp9,2 Miliar, dan dana pihak ketiga sebanyak Rp11,6 Miliar, perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang menggembirakan.
"Alhamdulillah tahun buku 2023 kita di BPR Batang Palangki masih mampu mencatatkan pertumbuhan usaha. Total Aset tercapai Rp18,1 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp9,2 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp11,6 Miliar dan Laba Bersih Usaha sebanyak Rp405 Juta. Semoga tahun 2024 ini kita bisa tingkatkan lagi," ujar Eliza kepada Padang Ekspres kemarin.
Eliza menjelaskan bahwa fokus kinerja tahun 2023 lebih ditujukan pada peningkatan kualitas kredit dan pengendalian biaya, seiring berakhirnya restrukturisasi dan upaya untuk meningkatkan pendapatan operasional.
"Dana kita memang lebih ditumpukan pada dana tabungan sebagai upaya untuk mengendalikan cost of fund," tambahnya.
Dari audit yang dilakukan akuntan publik, tercatat bahwa total aset PT BPR Batang Palangki per 31 Desember 2023 mencapai Rp18,1 Miliar, dengan realisasi kredit yang tumbuh 8,95 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Total Pendapatan Operasional yang mampu kita bukukan selama tahun 2023 tercatat sebanyak Rp 2,5 Miliar. Pendapatan Operasional ini bertumbuh 5,04 persen secara year on year," ungkapnya.
Eliza juga menyoroti peningkatan kualitas kredit, dengan capaian rasio Non Perfomance Loan (NPL) sebesar 1,78 persen. Selain itu, pengendalian biaya juga terlihat baik, dengan rasio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 81,77 persen.
"Dengan dukungan seluruh stakeholder, semoga PT BPR Batang Palangki dapat terus tumbuh lebih baik lagi di tahun 2024," pungkasnya.
Bprnews.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan dukungan penuh terhadap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Milik Pemerintah Daerah Provinsi Kalsel mengenai Rencana Bisnis 2024 dan Finalisasi Penyampaian Dokumen Persiapan Pelaksanaan Merger PT. BPR Tapin Sejahtera dan PT. BPR Batola, Kabupaten Banjar. RUPS tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin (29/4/2024).
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Agus Dyan Nur, yang mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, menyampaikan bahwa PT BPR Batola dan PT BPR Tapin telah sepakat untuk melakukan penggabungan (merger) dan langkah selanjutnya adalah memverifikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kedepan kita akan melakukan proses tahapan selanjutnya ke pihak OJK untuk verifikasi yang hasilnya akan segera kita tindak lanjuti," jelasnya.
Agus juga menargetkan penyelesaian merger hingga akhir tahun 2024, dengan rencana penyerahan berkas pada bulan April ini.
Pj Bupati Barito Kuala, Mujiyat, menyatakan rasa syukurnya atas kepastian mengenai kondisi BPR Barito Kuala yang telah melakukan merger dengan BPR Tapin. Ia berharap bahwa dengan merger ini, semua permasalahan terkait perkreditan dan kepemilikan saham dapat segera diselesaikan untuk menghindari kerugian bagi semua pihak yang terlibat.
"Mudah-mudahan dengan merger ini, perkreditan yang tertinggal dan saham yang tertinggal akan segera diselesaikan agar tidak ada yang merasa dirugikan," ungkapnya.
Bprnews.id - Bank Sumsel Babel (BSB) merilis pencapaian kinerja yang sangat positif pada triwulan pertama tahun 2024. Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan, BSB berhasil mencatat kinerja yang mengesankan selama periode Januari hingga Maret 2024.
Total aset Bank Sumsel Babel mencapai Rp 37 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 8,02 persen (yoy) dari periode sebelumnya, yang menunjukkan keberhasilan bank dalam mengelola keberlanjutan dan potensi kenaikan kinerja yang signifikan.
Pendapatan bersih dari kegiatan usaha juga meningkat menjadi Rp226,8 miliar, mencerminkan pertumbuhan sebesar 7,36 persen year-on-year (yoy).
Di samping itu, total kredit yang berhasil disalurkan mencapai Rp23,74 triliun, menandakan kenaikan sebesar 7,59 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Terutama, dalam hal pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Sumsel Babel mencatat kenaikan sebesar 6,04 persen yoy, mencapai angka signifikan sebesar Rp28,2 triliun.
Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan yang terus tumbuh dari para nasabah terhadap Bank Sumsel Babel.
"Dedikasi kami dalam memberikan layanan berkualitas unggul kepada nasabah serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat telah menghasilkan prestasi yang membanggakan," ungkap Achmad Syamsudin, Direktur Utama Bank Sumsel Babel.
Pencapaian positif ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis Bank Sumsel Babel, tetapi juga komitmen teguhnya dalam mendukung perkembangan ekonomi regional serta kesejahteraan stakeholder yang terlibat.