BPRNews.id - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Fianka Rezalina Fatma resmi mengubah namanya menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Fianka Rezalina Fatma. Pergantian ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 62/POJK.03/2020 tentang perubahan nama Bank Perkreditan Rakyat, yang mengharuskan BPR Fianka Rezalina Fatma memenuhi peraturan perundang-undangan.
Langkah ini bertujuan agar BPR tidak hanya dikenal sebagai lembaga pemberi kredit, tetapi juga sebagai penyedia layanan perbankan lengkap, seperti tabungan dan deposito. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, serta edukasi keuangan di Indonesia.
"Perubahan ini memperluas fungsi BPR, bertujuan memperbaiki tata kelola perbankan agar lebih baik, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan, dan mendorong daya saing perbankan di tingkat nasional. Sehingga, masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk menyimpan uang di BPR," ujar Direktur Utama BPR Fianka, Dedy Febriyanto.
Perubahan nama ini didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BPR Fianka Rezalina Fatma yang dilaksanakan pada Kamis (20/06), serta Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menkumham AHU-0036306.AH.01.02 Tahun 2024 tanggal 20 Juni 2024.
Dengan nama baru PT Bank Perekonomian Rakyat Fianka Rezalina Fatma, bank ini terdaftar dan diawasi oleh OJK serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Diharapkan perubahan ini membuat BPR lebih dikenal luas oleh masyarakat, khususnya masyarakat Pekanbaru, Riau, dan mampu memainkan peran yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah," tambah Dedy.
Seluruh perjanjian dan kontrak antara perseroan dengan nasabah debitur atau mitra usaha yang telah ditandatangani dengan nama PT Bank Perkreditan Rakyat Fianka Rezalina Fatma masih tetap berlaku hingga tanggal berakhirnya perjanjian tersebut.
BPRNews.id - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menyampaikan bahwa sinergi antara Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) akan membawa lonjakan kualitas pelayanan industri jasa keuangan (IJK).
"Di Bali, sudah ada 40 BPR yang menjalin kerja sama dengan penyelenggara ITSK. Kolaborasi ini sangat mendukung peningkatan kinerja kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga," ungkap Kristrianti di Denpasar, Senin.
Menurut Kristrianti, berinvestasi dalam inovasi teknologi dari awal adalah beban yang berat bagi BPR. Maka dari itu, memanfaatkan ekosistem teknologi yang sudah ada melalui kerja sama dengan penyelenggara ITSK menjadi pilihan yang lebih efisien. "Kolaborasi dan pembangunan ekosistem sangat penting untuk mengurangi biaya transaksi dan investasi. Jika terjadi perubahan dalam bisnis jasa keuangan, BPR tidak perlu memulai investasi dari nol lagi," jelasnya.
Kristrianti berharap jumlah BPR yang bekerja sama dengan ITSK akan terus bertambah, seiring dengan peningkatan kualitas layanan IJK. "Penciptaan produk-produk inovatif yang memberikan nilai tambah bagi IJK dan masyarakat akan meningkatkan inklusi keuangan," tambahnya.
Ia juga menyambut baik Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) di Bali dengan tema "Mengoptimalkan Peran Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK)". Forum ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri keuangan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, dalam kegiatan FKIJK menyatakan bahwa optimalisasi peran ITSK akan mempercepat integrasi ekonomi keuangan digital ke dalam perekonomian Indonesia. "Sinergi ini juga mendukung startup Indonesia yang inovatif dan kompetitif, memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan lembaga jasa keuangan," ujarnya.
"Penyelenggaraan FKIJK ini diharapkan menjadi kolaborasi nyata dari semua pemangku kepentingan untuk mengakselerasi adopsi teknologi informasi dalam inovasi digital dan ITSK," tambah Hasan Fawzi.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, BPR di Bali siap untuk mengambil peran lebih besar dalam perekonomian digital, memberikan layanan yang lebih baik, dan menjawab tantangan era modernisasi keuangan.
BPRNews.id - Perumda BPR Syariah Sragen meluncurkan program inovatif yang menggabungkan tabungan dengan bank sampah. Melalui program ini, warga dapat menabung menggunakan sampah daur ulang, sebuah langkah efektif untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Direktur BPR Syariah Sragen, Fachrudin, menjelaskan bahwa program tabungan sampah daur ulang ini telah meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan. Dalam tiga bulan, jumlah rekening nasabah bertambah sekitar 1.300.
"Misalnya, satu botol plastik dihargai sekitar Rp 100-150. Jadi, dengan mengumpulkan 10 botol air kemasan, warga bisa mendapatkan sekitar Rp 1.000. Di komunitas sudah ada tabel harga, sehingga setiap botol merek tertentu memiliki nilai tersendiri," ujar Fachrudin pada 8 Juli.
Selain botol plastik, program ini juga mencakup pemilahan tas kresek untuk didaur ulang. BPR Syariah Sragen bekerjasama dengan lebih dari 200 bank sampah binaan di wilayah Sragen untuk mendukung program ini.
"Kami melihat bahwa pertumbuhan ke depan harus berwawasan lingkungan, termasuk dalam sektor perbankan. Tidak hanya aspek ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan yang harus diperhatikan," jelas Fachrudin.
Pada tahun 2023, BPR Syariah Sragen juga menjadi narasumber untuk penilaian Adipura dan menerima subsidi untuk penyaluran kredit nasabah KURDA. Subsidi sebesar Rp 500 juta dengan skema bagi hasil 3 persen diberikan untuk menekan bunga KUR dari 6 persen menjadi 3 persen, lebih ringan dibandingkan KUR nasional. Tahun lalu, ada 47 nasabah yang mendapatkan pinjaman rata-rata sebesar Rp 48 juta.
Dengan program ini, BPR Syariah Sragen tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang cerdas.
BPRNews.id - Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. melanjutkan komitmennya dalam transformasi digital dengan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,9 triliun untuk teknologi informasi (IT) pada tahun 2024. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kualitas dan keamanan platform digital, serta memperkuat kepercayaan nasabah.
Toto Prasetio, Direktur Technology and Operations BNI, menjelaskan bahwa anggaran capex tersebut akan difokuskan pada pengembangan perangkat keras dan lunak, serta transformasi platform transaksi untuk mendukung kebutuhan layanan perbankan digital nasabah. "BNI sedang berada dalam fase transformasi besar untuk menjadi platform transaksi yang mengakomodasi seluruh nasabah kami," ujarnya.
Setelah meluncurkan aplikasi perbankan terbaru, wondr, BNI kini tengah mempersiapkan platform digital banking wholesale yang menyatukan berbagai layanan seperti manajemen kas, trade finance, supply chain, dan forex. Selain itu, bank ini juga melakukan pembaruan sistem mulai dari underwriting hingga loan management untuk memperkuat infrastruktur asetnya.
Lebih lanjut, Toto menekankan pentingnya keamanan sistem sebagai pondasi utama ke depannya. Sebagian signifikan dari anggaran capex, sekitar 10 hingga 15%, dialokasikan untuk pengembangan keamanan cyber di Bank BNI.
BPRNews.id - PT BPR Bank Bapas 69 Magelang kembali menggelar undian untuk Tabungan Utama dan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) dengan tema "Semarak Rejeki Undian Bank Bapas 69 Tahun 2024". Acara berlangsung meriah di Atrium Artos Mall Magelang pada Sabtu (6/7/2024), dengan penampilan band dari Tri Suaka dan Nabila Maharani yang semakin memeriahkan suasana.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa Bank Bapas 69 merupakan bank milik Pemerintah Kabupaten Magelang yang telah berkembang pesat, baik di tingkat Jawa Tengah maupun nasional. Bank Bapas 69 memiliki aset besar dan berbagai prestasi serta penghargaan atas operasionalnya. Saat ini, jumlah nasabahnya telah mencapai lebih dari dua ratus ribu orang.
“Jumlah nasabah ini tentunya bisa terus bertambah,” harap Sepyo. Dia juga berharap agar Bank Bapas 69 selalu memperhatikan kebutuhan nasabahnya dengan memberikan pelayanan terbaik dan mengikuti kemajuan teknologi.
“Dekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui kantor-kantor cabang di setiap kecamatan,” tambahnya.
Para pemenang undian tabungan utama dan tabungan Simpel dari Bank Bapas 69 adalah:
Direktur Utama PT BPR Bank Bapas 69 Magelang, Rohmad Widodo, menyampaikan bahwa undian tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, undian diadakan dua kali setahun, namun atas saran nasabah dan karena tahun 2024 adalah tahun politik, undian kali ini hanya diadakan satu kali setahun tanpa mengurangi jumlah hadiah. Hadiah tahun ini meliputi 5 mobil dan 34 motor.
“Selain itu, ada hadiah lain seperti 26 LED Android TV, 26 mesin cuci, 26 logam mulia masing-masing 1 gram, dan 26 sepeda MTB,” terang Rohmad.
Rohmad juga menjelaskan bahwa acara "Semarak Rejeki Undian 2024" bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan nasabah setia. Bank Bapas 69 sebagai bank lokal milik Pemerintah Kabupaten Magelang sangat bergantung pada dukungan masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Magelang.
Sebagai lembaga jasa keuangan, Bank Bapas 69 juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam praktek judi online atau pinjaman online (pinjol) yang merugikan. "Jangan memberikan data sembarangan kepada orang yang tidak dikenal dan jangan tergiur dengan tawaran mendapatkan uang secara instan. Judi online tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga keluarga mereka,” pesan Rohmad.
Acara ini berhasil menjalin silaturahmi dengan nasabah serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi mereka.