Standard Post with Image
BPR

Perbarindo dan Ditjen Dukcapil Bahas Perlindungan Data Pribadi di Industri BPR dan BPRS

Bprnews.id - Jakarta - Ancaman keamanan siber semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi digital dalam transaksi keuangan. Perlindungan data pribadi menjadi fokus penting, terutama di sektor perbankan, termasuk Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

"Penting untuk memitigasi risiko siber yang mungkin dihadapi, terutama penyalahgunaan data pribadi yang bisa mempengaruhi operasional BPR dan BPRS," ujar Ketua Umum DPP Perbarindo, Tedy Alamsyah, dalam sebuah pernyataan pada Jumat (8/3/2024).

Menurut Tedy, penggunaan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara operasional perbankan dari yang konvensional menjadi digital. Oleh karena itu, mitigasi risiko siber menjadi krusial dalam konteks industri BPR dan BPRS.

"Tantangan ke depan semakin sulit, terutama bagi pelaku industri BPR dan BPRS. Kita harus memastikan tata kelola industri berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menyoroti peluang dan tantangan dalam perlindungan data pribadi. Pihaknya berkomitmen untuk mendukung semua lembaga keuangan, termasuk BPR dan BPRS anggota Perbarindo.

"Undang-Undang No 27 tahun 2022 akan berlaku pada 17 Oktober 2024, dan termasuk sanksinya. Ini sangat strategis untuk melindungi data pribadi, terutama bagi BPR dan BPRS di seluruh Indonesia," ucap Teguh.

Teguh menekankan bahwa lembaga pengguna data juga bertanggung jawab untuk mengamankan data mereka guna menghindari sanksi, salah satunya dengan mengimplementasikan standar ISO 27001.

"Hingga Semester II-2023, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 208.725.428 jiwa. Setiap tahunnya, lembaga yang memanfaatkan data Dukcapil sangat besar," tambah Teguh.

Teguh menegaskan bahwa kerja sama dengan Dukcapil digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, penegakan hukum, dan pencegahan kejahatan.

Diskusi antara Perbarindo dan Ditjen Dukcapil ini menjadi langkah strategis dalam memastikan perlindungan data pribadi serta keamanan siber di industri perbankan, khususnya di BPR dan BPRS di Indonesia.

Standard Post with Image
BPR

Tingkat Bunga Tinggi, BPR Menarik Perhatian Investor Deposito

Bprnews.id - Beberapa bank perkreditan rakyat (BPR) semakin menarik perhatian investor dengan menawarkan tingkat bunga deposito di atas 6,5% per tahun. Meskipun deposito dari bank besar biasanya dikenal dengan bunga yang cenderung kecil, BPR menawarkan alternatif yang menarik bagi para investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi.

"Deposito merupakan salah satu opsi investasi yang menarik karena memberikan fitur pendapatan tetap dan risiko yang rendah," kata seorang analis keuangan. "Namun, para investor harus memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan untuk menempatkan dana mereka di BPR."

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meskipun bank atau BPR menawarkan tingkat bunga deposito yang tinggi, LPS hanya akan menjamin simpanan sesuai dengan tingkat bunga penjaminan yang telah ditetapkan. Untuk periode Februari hingga Mei 2024, tingkat bunga penjaminan LPS untuk BPR mencapai 6,75%.

"Para investor harus memastikan bahwa tingkat bunga yang ditawarkan oleh BPR tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS," tambahnya. "Jika melebihi, maka simpanan tersebut tidak akan dijamin oleh LPS."

Selain memeriksa kebijakan LPS, penting juga bagi para investor untuk melakukan pengecekan terhadap legalitas BPR yang menawarkan produk deposito. Hal ini dapat dilakukan melalui situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan keamanan dan keabsahan investasi.

"Selalu penting untuk melakukan pengecekan terhadap kesehatan keuangan BPR yang bersangkutan," kata seorang ahli keuangan. "Transparansi informasi keuangan dari BPR dapat membantu para investor untuk menilai kemampuan likuiditas bank tersebut."

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, para investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam menempatkan dana mereka di deposito BPR. Meskipun menjanjikan imbal hasil yang lebih tinggi, tetap penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan keuangan dari tempat penyimpanan dana.

Standard Post with Image
BPR

Nasabah Setia BPR Nusamba Cepiring Raih Hadiah Utama Mobil Xpander Cross

Bprnews.id - Sebuah wajah berbinar penuh kegembiraan terpancar dari Maghfiroh (44), seorang warga Desa Gondang, Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Maghfiroh, yang merupakan salah satu nasabah dari BPR Nusamba Cepiring, telah meraih hadiah utama dalam Gebyar Undian Tabungan Harmoni Plus BPR Nusamba Wilayah Jateng-DIY untuk periode XVI tahun 2023.

Hadiah utama yang berhasil diraih oleh Maghfiroh adalah sebuah mobil Mitsubishi Xpander Cross yang diserahkan secara resmi oleh pihak BPR Nusamba Cepiring pada hari Sabtu (9/3).

Dalam wawancaranya, Maghfiroh menyatakan kegembiraannya atas hadiah yang diterimanya tersebut. Ia mengaku telah menjadi nasabah BPR Nusamba Cepiring sejak tahun 1991, dan telah aktif menabung sejak masih bersekolah dasar.

"Saya sudah lama menjadi nasabah BPR Nusamba Cepiring, sudah sejak tahun 1991," ucap Maghfiroh. "Saya mulai menabung di Nusamba sejak masih SD, dan awalnya itu dikoordinir oleh pihak sekolah. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai menabung secara pribadi. Jadi, sudah 32 tahun saya menjadi nasabah Nusamba," tambahnya.

Gebyar Undian Tabungan Harmoni Plus BPR Nusamba Wilayah Jateng-DIY periode XVI ini juga mempersembahkan berbagai hadiah menarik lainnya, termasuk enam sepeda motor sebagai hadiah pertama, dua belas kulkas 2 pintu sebagai hadiah kedua, delapan belas TV LED 32 inci sebagai hadiah ketiga, dan delapan belas sepeda gunung sebagai hadiah keempat.

Maghfiroh dan para pemenang lainnya merayakan kesuksesan mereka dalam mendapatkan hadiah-hadiah menarik ini, menandai momen istimewa dalam perjalanan keuangan mereka.

Standard Post with Image
bank umum

Industri Perbankan di Sumatera Barat Tumbuh Positif, Aset dan Kredit Meningkat

Bprnews.id - Guntar Kumala, Penjabat Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, menyatakan bahwa industri perbankan di wilayah tersebut menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada bulan Desember 2023, aset perbankan meningkat sebesar 5,36 persen (year-on-year) menjadi Rp81,15 triliun, sementara penyaluran kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,08 persen (year-on-year) menjadi Rp69,68 triliun.

"Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kontraksi sebesar 1,07 persen (year-on-year) menjadi Rp53,85 triliun. Meskipun demikian, risiko kredit tetap terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,89 persen dan rasio LDR sebesar 129,40 persen," kata Guntar Kumala dalam pernyataan tertulisnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa penyaluran kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp31,07 triliun, tumbuh sebesar 9,50 persen (year-on-year). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini menyumbang sebanyak 44,58 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat.

Di sisi lain, sektor perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Aset perbankan syariah Sumatera Barat meningkat sebesar 12,11 persen (year-on-year) menjadi Rp10,40 triliun, dengan DPK yang meningkat sebesar 11,38 persen (year-on-year) menjadi Rp9,73 triliun, dan penyaluran pembiayaan yang meningkat 25,45 persen (year-on-year) menjadi Rp8,81 triliun.

"Risiko pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPF sebesar 1,59 persen dan rasio FDR sebesar 90,55 persen," tambahnya.

Guntar Kumala juga menyoroti pertumbuhan yang baik dalam kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Sumatera Barat. Aset BPR tumbuh 5,03 persen (year-on-year) menjadi Rp2,60 triliun, dengan penyaluran kredit yang meningkat 12,43 persen (year-on-year) menjadi Rp1,95 triliun, di mana 70,35 persen di antaranya adalah kredit untuk UMKM.

"Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 6,94 persen dan rasio LDR sebesar 99,84 persen," jelasnya.

Guntar Kumala menyimpulkan bahwa kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat pada Desember 2023 menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan risiko yang tetap terjaga, meskipun menghadapi tantangan suku bunga global yang tinggi. Pertumbuhan ini juga turut mendukung kinerja ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang menunjukkan hasil yang positif, dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan IV-2023 sebesar 4,30 persen.

Standard Post with Image
bank umum

Amar Bank Proyeksikan Pertumbuhan Signifikan di Era Digitalisasi dan Konsumsi Meningkat

Bprnews.id - PT Bank Amar Indonesia Tbk, atau yang dikenal sebagai Amar Bank, memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan pada sektor perbankan digital seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi yang terjadi di tahun 2024.

Menurut Senior Vice President of Finance Amar Bank, David Wiarawan, tahun 2024 akan menjadi tonggak penting dalam peningkatan adopsi layanan digital dan ekspansi melalui kemitraan strategis. Hal ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan meningkatkan jangkauan layanan.

Amar Bank juga menerapkan pendekatan inovatif yang disebut Collaborative Embedded Banking and Finance. Melalui inovasi ini, berbagai pemain non-perbankan dapat menyertakan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital mereka.

Pertumbuhan sektor perbankan juga dirasakan oleh Amar Bank, yang telah berhasil menarik lebih dari 530.000 pengguna untuk mengunduh aplikasi Amar Bank di berbagai wilayah di Indonesia.

Sebagai pelopor bank digital yang fokus pada solusi keuangan inovatif untuk UMKM, Amar Bank mencatat kinerja bisnis yang positif. Pada kuartal ketiga tahun 2023, mereka berhasil mencatat laba sebesar Rp162,17 miliar atau meningkat 193,81 persen year-on-year (YoY). Penyaluran kredit juga meningkat 15,56 persen, mencapai Rp2,47 triliun.

Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang baik di level 1,56 persen. Hal ini menjadi landasan bagi optimisme mereka dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan di tahun 2024.

Dalam memahami kebutuhan nasabah, Amar Bank terus menghadirkan beragam solusi keuangan inovatif, termasuk melalui platform Amar Bank dan Tunaiku. Abraham Lumban Batu, Senior Vice President Retail Banking Amar Bank, menegaskan bahwa fokus mereka adalah pada inklusi keuangan, terutama untuk UMKM, melalui layanan keuangan yang solutif dan dapat diandalkan.

Tunaiku, sebagai produk pinjaman digital yang diluncurkan sejak tahun 2014, telah menjadi pendukung pertumbuhan bisnis mikro di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi big data, Tunaiku telah melayani hampir 400.000 UMKM dan menyalurkan lebih dari 1 juta pinjaman dengan total lebih dari Rp10 triliun. Platform ini memberikan akses pinjaman produktif bagi UMKM, mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis mikro di Indonesia.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News