BPRNews.id - PT Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Demak tahun ini optimistis mampu meraih target laba yang sudah ditentukan, yakni sebesar Rp 18 miliar.
Pada tahun 2023, BPR BKK Demak berhasil mencapai laba sebesar Rp 16 miliar, atau sekitar 100 persen lebih dari target yang direncanakan.
Ahmad Rizal, Kepala Sub Bidang SDM dan Sekretariat PT BPR BKK Demak, menyampaikan bahwa laba tahun 2023 mencapai kurang lebih Rp 16 miliar, yang melebihi target yang ditetapkan.
"Untuk rencana laba di 2024, kami menargetkan sebesar Rp 18,162 miliar setelah pajak. Jadi, kenaikannya sekitar Rp 2 miliar," ungkapnya pada Senin (27/5/24).
Rencana Bisnis Bank (RBB) awal PT BPR BKK Demak sebesar Rp 16,123 miliar tercapai dengan realisasi sebesar Rp 16,969 miliar. Pada akhir Desember 2024, target laba yang direncanakan adalah Rp 18 miliar, dengan setoran dividen atas laba 2023 sebesar Rp 7,2 miliar.
"Setoran dividen tersebut diberikan kepada Pemprov dan Pemkab berdasarkan porsi penanaman modal, yaitu Pemprov 50,7 persen dan kabupaten 49,93 persen. Tahun ini, setoran dividen sebesar Rp 7,2 miliar disetorkan ke Pemkab Rp 3,6 miliar dan Pemprov Rp 3,6 miliar," jelas Rizal.
Untuk mencapai target tersebut, BPR BKK Demak memaksimalkan penagihan ke nasabah-nasabah yang terkena dampak ekonomi.
"Pada tahun 2021-2022, banyak nasabah yang terdampak akibat Covid-19. Pada tahun 2023, kami berhasil mencapai target dengan memaksimalkan penagihan ke nasabah yang terdampak ekonomi dan mempercepat sisi pemasaran," kata Rizal.
Semua jajaran di BPR BKK Demak saling berkomunikasi untuk meningkatkan laba dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara berkala, baik bulanan, triwulan, maupun semester.
"Jika Monev dilakukan secara rutin, kami bisa menganalisis hambatan apa saja yang mungkin menghalangi pencapaian target. Dengan begitu, semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai target. Setiap tahun pasti ada tantangan tersendiri, namun harapannya bisa lebih baik lagi," tutupnya.