Standard Post with Image
Bisnis

BPR Sumsel Audiensi dengan Pj Bupati Muba, Bahas Dukungan Ekonomi

BPRNews.id - Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin (Muba), H. Sandi Fahlepi, menerima kunjungan dari jajaran Bank Perkonomian Rakyat (BPR) Sumatera Selatan Cabang Sekayu di Ruang Audiensi Bupati Muba. Pada Senin, 23 September 2024, Pertemuan tersebut selain bertujuan untuk bersilaturahmi, juga membahas berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan BPR dalam upayanya melayani pinjaman masyarakat.

Direktur Utama BPR Sumsel, Hendra, menjelaskan bahwa BPR memiliki sejumlah produk unggulan, di antaranya adalah permodalan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kredit usaha mikro tanpa agunan, serta produk tabungan dan deposito yang ditujukan kepada pelajar dan mahasiswa. Hendra berharap dukungan serta arahan dari Pj Bupati Muba beserta jajarannya untuk menjaga eksistensi dan pertumbuhan BPR, yang sebagian besar sahamnya, yaitu 95%, dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

"Terimakasih hari ini telah menyempatkan waktu nya untuk kami bersilaturahmi dengan Pak Pj Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Muba. Saat ini BPR Sumsel memiliki dua cabang di Lahat dan di Sekayu, semoga dengan kami punya semangat dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Muba, BPR Sumsel tetap eksis serta kehadiran kami menjadi salah satu penggerak ekonomi kerakyatan," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Muba H. Sandi Fahlepi menyambut baik peran BPR Sumsel dalam mendukung perekonomian daerah. Ia mengakui bahwa banyak UMKM di wilayah Muba yang membutuhkan dukungan permodalan dari sektor perbankan.

"Kami berharap sekali BPR Sumsel berkiprah di laju perekonomian dalam Kabupaten Muba," ujarnya.

Bupati juga menyarankan agar BPR, yang dalam waktu dekat akan berganti nama menjadi Bank Perekonomian, dapat memperluas ekspansinya di berbagai wilayah lain di Muba.

"Kita memiliki kota penyangga lainnya seperti Kecamatan Bayung Lencir, dan Sungai Lilin. Saya yakin disana juga banyak UMKM yang membutuhkan peran BPR," tutupnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Muba H. Zabidi SE, MM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Muba Herryandi Sinulingga, AP, yang diwakili Kabid Komunikasi Publik Kartiko Buwono SE, MM, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muba Indita Purnama SSos, MM, serta Kabag Prokopim Setda Muba M. Agung Perdana SSTP, MSi, dan Pimpinan Cabang BPR Muba Muhammad Fuad.

Standard Post with Image
UMKM

BRI Perluas Akses Kredit Usaha Rakyat untuk Perkuat UMKM Indonesia

BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, terus memperluas akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mendukung pelaku UMKM dan memperkuat ekonomi kerakyatan. Hingga akhir Agustus 2024, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur UMKM.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, optimis bahwa BRI akan memenuhi kuota penyaluran KUR yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini. "Penyaluran KUR BRI hingga akhir Agustus 2024 mencapai 76,44 persen dari target total penyaluran sebesar Rp165 triliun di tahun 2024. Kami yakin dapat memenuhi target tersebut," ujarnya.

Sebagian besar penyaluran KUR BRI difokuskan pada sektor produksi, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa, yang mencapai 59,41% dari total. Selain itu, BRI berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,31%.

Untuk meningkatkan penyaluran KUR, BRI menerapkan strategi selektif dalam memberikan kredit, memperkuat pemulihan pinjaman, serta melakukan pemantauan yang ketat secara offline dan online.   BRI juga memperkuat bisnis mikro dengan konsep ekosistem sentris dan strategi "Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan."

Direktur Utama BRI, Sunarso, menambahkan bahwa perusahaan telah merumuskan strategi untuk memberdayakan UMKM agar lebih menarik bagi perbankan. Menurut Sunarso, UMKM memerlukan lebih banyak edukasi daripada advokasi. Edukasi ini bertujuan untuk menyamakan posisi UMKM dan bank sebagai mitra.

Sunarso juga menekankan lima aspek penting yang harus diajarkan kepada UMKM, yaitu semangat kewirausahaan, kemampuan administrasi dan manajemen, akses terhadap informasi, pasar, teknologi, dan pendanaan, keberlanjutan bisnis dan lingkungan, serta penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Dengan pemahaman ini, UMKM diharapkan dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Standard Post with Image
UMKM

Program Kolaborasi KB Bank dan PPM School of Management untuk Meningkatkan Literasi Keuangan UMKM

BPRNews.id - KB Bank bersama PPM School of Management mengadakan program bertema “Community Development, Meningkatkan Literasi Keuangan dan Pemberdayaan UMKM” di Perpustakaan Multikultural, Desa Muktiwari, Kabupaten Bekasi. Melalui kerja sama dengan MME 76, SMART SME, dan Yayasan Gugah Nurani Indonesia, program ini berfokus pada pelaku UMKM di Kecamatan Cibitung. Program ini menjadi bukti komitmen KB Bank dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat, khususnya UMKM.

Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong, menegaskan bahwa UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan perlu memahami literasi keuangan agar dapat membuat keputusan yang lebih tepat. "Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan program-program edukasi keuangan agar lebih banyak lagi masyarakat indonesia yang dapat merasakan manfaatnya," ucapnya.

Achmad Fahrozi, Dosen PPM School of Management dan Mentor MME 76, menambahkan bahwa literasi keuangan adalah fondasi utama untuk mengembangkan UMKM. Pemahaman yang baik mengenai keuangan membantu UMKM meningkatkan kapasitas bisnis, membuat keputusan cerdas, serta memperluas akses pendanaan.

Fahrozi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara bisnis, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong UMKM naik kelas. Program ini memberikan materi pelatihan keuangan, digital marketing, dan pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang semuanya diikuti dengan antusias oleh para peserta.

Program ini juga merupakan bagian dari dukungan KB Bank terhadap program Literasi Keuangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan komitmen yang kuat, KB Bank berharap program ini dapat membantu membangun ekosistem UMKM yang lebih berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Standard Post with Image
BPR

Prospek Pertumbuhan BPR di Tahun 2025 di Tengah Tantangan Ekonomi Global

bprnews.id - Industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) diperkirakan akan menghadapi tantangan signifikan dalam beberapa tahun mendatang, terutama karena dampak ekonomi global yang turut memengaruhi kondisi perekonomian nasional.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa perubahan ekonomi global dan domestik menciptakan tantangan baru bagi industri BPR dan BPRS. Namun, berbagai langkah penguatan telah disiapkan untuk menjaga pertumbuhan industri ini agar tetap berkelanjutan di tengah kondisi yang tidak menentu.

Dian menyebutkan bahwa adopsi teknologi informasi yang semakin luas memainkan peran penting dalam mengubah perilaku dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan. Ini memengaruhi tidak hanya bank umum, tetapi juga BPR dan BPRS.

"Adopsi teknologi telah mengubah ekspektasi masyarakat, termasuk dalam layanan yang diberikan oleh BPR dan BPRS. Mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini," ungkap Dian Ediana Rae.

Selain itu, persaingan dalam industri keuangan, terutama dalam pembiayaan UMKM, semakin ketat. BPR dan BPRS perlu meningkatkan daya saing mereka agar dapat tetap bertahan dan relevan di tengah persaingan yang intensif dengan lembaga keuangan lainnya.

Roadmap Pengembangan dan Penguatan BPR/S 2024-2027

Dalam rangka menghadapi tantangan tersebut, OJK telah meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri BPR dan BPRS pada 21 Mei 2024. Roadmap ini berfokus pada empat pilar utama yang diharapkan dapat menciptakan industri BPR dan BPRS yang kuat, kompetitif, dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah.

"Penerapan roadmap ini menjadi langkah penting untuk memperkuat industri BPR dan BPRS agar tetap tangguh menghadapi tantangan bisnis ke depan," kata Dian.

Adapun empat pilar dalam roadmap ini adalah:

  1. Penguatan Struktur dan Daya Saing, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing melalui permodalan yang lebih kuat, tata kelola yang baik, serta pengembangan produk dan layanan yang inovatif.
  2. Akselerasi Digitalisasi BPR dan BPRS, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing melalui pemanfaatan teknologi dalam bisnis dan operasional mereka.
  3. Penguatan Peran BPR dan BPRS di Wilayahnya, yang berfokus pada penyediaan akses keuangan yang lebih luas bagi UMKM dan masyarakat setempat.
  4. Penguatan Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan, untuk memastikan pengelolaan BPR dan BPRS tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Tantangan yang Akan Dihadapi pada 2025

Walaupun roadmap sudah disusun, industri BPR dan BPRS diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan pada tahun 2025. Dian Ediana Rae menekankan bahwa tantangan tersebut bukan hanya berasal dari luar, seperti dinamika ekonomi global, tetapi juga dari tantangan internal industri itu sendiri.

"Persaingan yang ketat, terutama bagi BPR yang memiliki daya saing rendah, menjadi salah satu tantangan utama. Karena itu, penguatan daya saing menjadi kunci keberhasilan BPR di masa depan," jelas Dian.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, OJK telah menyiapkan berbagai langkah strategis melalui penguatan struktur dan daya saing, akselerasi digitalisasi, serta peningkatan peran BPR dan BPRS di daerah mereka masing-masing. Dian berharap, dengan adanya roadmap ini, BPR dan BPRS dapat menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi persaingan.

"Jika inisiatif-inisiatif dalam roadmap dilaksanakan dengan baik, industri BPR dan BPRS akan mampu mempertahankan eksistensinya serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi nasional," tutup Dian Ediana Rae.

Dengan strategi yang tepat serta kolaborasi yang kuat antara BPR, BPRS, dan pemangku kepentingan lainnya, industri ini diharapkan akan tumbuh lebih kuat dan lebih kompetitif pada tahun 2025.

 

Standard Post with Image
BPR

Pj Bupati Muba Apresiasi Peran BPR Sumsel dalam Pengembangan Ekonomi Daerah

bprnews.id - Jajaran Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Sumatera Selatan, Cabang Sekayu, melakukan audiensi dengan Pj Bupati Muba, H Sandi Fahlepi, di Ruang Audiensi Bupati Muba, pada Senin, 23 September 2024.

Selain untuk mempererat silaturahmi, pertemuan tersebut juga membahas beberapa langkah strategis dalam upaya meningkatkan pendapatan BPR melalui pelayanan pinjaman kepada masyarakat.

Direktur Utama BPR Sumsel, Hendra, memaparkan beberapa produk unggulan yang dimiliki oleh BPR Sumsel, termasuk di antaranya pembiayaan bagi UMKM, kredit usaha mikro tanpa jaminan, serta produk tabungan dan deposito yang ditujukan bagi pelajar dan mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Hendra berharap adanya dukungan dan arahan dari Pj Bupati Muba beserta jajarannya agar bank yang mayoritas sahamnya (95%) dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ini dapat terus berkembang.

"Terima kasih kepada Pak Pj Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Muba yang telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dengan kami. Saat ini, BPR Sumsel memiliki dua cabang, di Lahat dan Sekayu. Kami berharap dengan semangat yang kami miliki, didukung oleh Pemkab Muba, BPR Sumsel dapat terus eksis dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan," ujar Hendra.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Muba, H Sandi Fahlepi, memberikan apresiasi atas peran BPR Sumsel dalam mendukung perekonomian daerah, terutama karena banyak UMKM di Kabupaten Muba yang membutuhkan dukungan permodalan dari sektor perbankan.

"Kami sangat berharap BPR Sumsel dapat terus berperan dalam menggerakkan perekonomian di Kabupaten Muba," ucap Sandi.

Ia juga menyarankan agar BPR, yang akan berganti nama menjadi Bank Perekonomian, memperluas jangkauannya di Kabupaten Muba.

"Kita memiliki daerah lain seperti Kecamatan Bayung Lencir dan Sungai Lilin yang juga banyak UMKM-nya. Saya yakin peran BPR akan sangat dibutuhkan di sana," tambahnya.

Dalam audiensi tersebut, turut hadir beberapa pejabat Kabupaten Muba, antara lain Kepala BPKAD Muba, H Zabidi SE MM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Muba, Herryandi Sinulingga AP, yang diwakili oleh Kabid Komunikasi Publik, Kartiko Buwono SE MM, Kepala Dinas Koperasi UKM Muba, Indita Purnama SSos MM, Kabag Prokopim Setda Muba, M Agung Perdana SSTP MSi, serta Pimpinan Cabang BPR Muba, Muhammad Fuad.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News