Bprnews.id - Sebuah langkah terpuji, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan apresiasi yang besar kepada Klub Sepak Bola Persib Bandung yang telah menyediakan platform bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di industri fashion untuk mengembangkan produk mereka.
Saat berkunjung ke Graha Persib, Bandung, Jawa Barat, Teten memuji Persib yang telah memasukkan UKM sebagai pemasok berbagai produk. Ia lebih lanjut memuji nilai pasar klub yang tinggi, yang dapat membawa keuntungan signifikan bagi UKM yang terlibat.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Persib yang sudah memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk menjadi supplier ya bagi Persib untuk beberapa produk,” kata Teten saat berkunjung ke Graha Persib Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Tak hanya memuji industri fesyen, Teten juga mengungkapkan kekagumannya atas keterlibatan UKM kuliner yang menjual produknya di setiap pertandingan Persib, sehingga efektif memperkuat perekonomian UKM daerah. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut apresiasi tulus Teten dan dampak positifnya bagi UKM.
“Sehingga kalau ada kolaborasi produk ini tentu juga akan menguntungkan bagi para pelaku UMKM,” kata dia.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner Indonesia mempunyai peluang baru untuk meningkatkan pendapatan dan eksposur dengan menjual produknya selama pertandingan sepak bola.
Sentimen serupa juga disampaikan Teten yang meyakini pengelolaan klub sepak bola yang profesional dan modern dapat mendorong industrialisasi di sektor sepak bola Indonesia. Hal ini mencakup eksploitasi ekonomi pada seluruh aspek; mulai dari merchandising, pengelolaan fasilitas stadion, hingga kegiatan wirausaha di sekitar stadion dan periklanan.
“Nah karena itu merchandise salah satu sumber dari ekonomi klub, selain pengelolaan manajemen stadion, ya kegiatan usaha di sekitar stadion termasuk juga iklan dan lain sebagainya,” katanya.
Pergeseran paradigma ini, beralih dari mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai pendapatan klub, berharap bisa mencontoh seperti Persib yang sukses melibatkan UMKM dalam setiap produknya.
Bprnews.id - Indra Utoyo, CEO PT Allo Bank Indonesia Tbk, menggaris bawahi dinamika dan fleksibilitas generasi muda Indonesia dalam mengelola tabungan. Pendekatan ini menginspirasi Allo Bank untuk meluncurkan produk perbankan digital baru, Allo Grow, yang bertujuan untuk menyediakan pengelolaan keuangan yang fleksibel bagi populasi yang tangkas ini.
“Layanan yang ditawarkan Allo Grow juga selaras dengan gaya hidup generasi muda masa kini yang bebas dan dinamis,” kata Indra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Indonesia, Rabu lalu.
Allo Grow menghadirkan elemen-elemen seperti pembukaan akun digital yang cepat dan mudah, administrasi bebas biaya, dan penarikan bebas penalti kapan saja. Selain itu, Allo Grow memberikan pelanggan kesempatan untuk memperoleh suku bunga hingga 6,5% per tahun, tergantung jangka waktu deposito.
Katadata Insight Center (KIC) pada September 2021 yang mensurvei 5.204 responden dari seluruh Indonesia. Hasil mengejutkan menunjukkan bahwa 58,1% responden milenial (berusia 23-38 tahun) dan 64,9% responden Generasi Z (berusia 15-22 tahun) jarang membedakan antara rekening belanja sehari-hari dan rekening tabungan.
Selain itu, 36,8% responden milenial dan 58,2% responden Generasi Z kurang sering atau tidak pernah mengalokasikan dana tabungan ke rekening tabungan tertentu berdasarkan kebutuhan mereka.
Menyikapi hal tersebut, layanan Allo Grow telah dilengkapi dengan fitur tabungan bunga majemuk yang dapat digunakan untuk memisahkan tabungan sesuai kebutuhan, termasuk tabungan dana darurat.
"Hal ini memberikan keleluasaan kontrol finansial bagi generasi muda sesuai dengan gaya hidup yang modern namun tetap fokus terhadap kebebasan finansial," ujar Indra.
Indahnya era digital memberikan banyak perubahan dalam gaya hidup masyarakat masa kini, termasuk dalam hal manajemen finansial. Allo Bank, sebagai pelopor bank digital di Indonesia, semakin memudahkan anda dalam mengelola finansial yang lebih modern dan fleksibel.
Melalui kata-kata Indra, salah seorang pemimpinnya, institusi ini berdedikasi untuk memberi generasi muda kontrol finansial yang mencakup gaya hidup mereka, dan membantu mereka mencapai kebebasan finansial. Dengan didukung oleh 6,9 juta nasabah dan aplikasi Mobile App Allo Bank, bank ini semakin memantapkan dirinya sebagai pemimpin dalam perbankan digital.
Usaha mereka dalam menjaga informasi nasabah dapat terlihat dari prestasi terbaru mereka, yaitu mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 dari CBQA Global Indonesia tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Baca selengkapnya untuk mengetahui bagaimana Allo Bank dapat merevolusi cara anda dalam mengelola finansial.
Bprnews.id - Pada 12 Juli 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, menerapkan Peraturan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023 tentang pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS).
Peraturan penting ini mengamanatkan setiap UUS, yang memiliki aset sebesar 50% dari Bank Konvensional (BUK) atau yang memiliki aset minimal Rp 50 triliun, untuk melakukan pemisahan wajib.
UUS harus mengajukan permohonan pengesahan atau persetujuan dalam jangka waktu 2 tahun setelah diterbitkannya POJK ini. UUS PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah memenuhi kriteria tersebut dengan total aset tercatat sebesar Rp 66,14 triliun per Juni 2023.
Secara mengejutkan, CIMB Niaga, salah satu bank terkemuka di Indonesia, mengumumkan belum ada rencana untuk segera melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS).
Sebaliknya, bank berencana untuk bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meninjau kembali peraturan yang ada. Menurut Pandji P. Djajanegara, Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga, rencana spin off tersebut terlalu dini, apalagi pangsa pasar perbankan syariah saat ini hanya sebesar 7%.
Bank bermaksud mengusulkan agar kekayaan bersih UUS mencapai minimal 50% dari total aset induk sebelum menjalani spin off. Hingga Juni 2023, total aset CIMB Niaga tercatat sebesar Rp323,62 triliun dengan aset UUS menyumbang 20,43% dari total aset bank. Namun, Djajanegara memastikan CIMB Niaga akan mematuhi peraturan hingga akhirnya bisa melanjutkan spin off.
Meskipun begitu, Pandji mengatakan CIMB Niaga akan tetap melakukan spin off sesuai dengan regulasi.
"CIMB Niaga akan ikut dengan regulasi yang ada, yaitu dua tahun lagi maksimal mengajukan ijin untuk spin off. Jadi spin off-nya ya pasti sesudah disetujui okeh OJK," kata Pandji kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/10/2023).
Sementara itu, OJK menyatakan bahwa spin off UUS merupakan amanat Pasal 68 Undang-Undang Perbankan Syariah, Syariah Tahun 2008 No. 21, sebagai diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyoroti berbagai masukan pemangku kepentingan yang dipertimbangkan dan konsultasi dengan DPR dalam penyusunannya.
"Kewajiban pemisahan unit usaha syariah (UUS) dengan syarat tertentu diatur guna membawa perbankan syariah yang sehat, efisien, berintegritas, berdaya saing, serta berkontribusi signifikan pada perekonomian nasional dan pembangunan sosial. Hal ini dicapai antara lain melalui pengembangan dan penguatan perbankan syariah yang memiliki skala usaha yang lebih memadai, berorientasi pada diferensiasi dan keunikan bisnis, serta lebih berperan dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah," katanya dalam jawaban tertulis, Selasa (11/10/2023).
Dian menyampaikan sampai saat ini belum menerima surat soal keengganan industri perbankan untuk tidak melaksanakan kewajiban pemisahan UUS sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK tersebut.
Bprnews.id - Kejahatan keuangan di sektor perbankan menjadi tantangan besar bagi korporasi. Untuk memitigasi risiko tersebut, PT Bank Mega Syariah (BMS) gencar menggalakkan literasi keuangan untuk melindungi nasabahnya dari ancaman yang terus berkembang.
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Ratna Wahyuni mengimbau kepada nasabah agar berhati-hati dengan penipuan yang kerap terjadi dengan mengatas namakan Bank Mega Syariah. Salah satunya penipuan yang menggunakan social engineering.
"Bank Mega Syariah tidak pernah meminta data pribadi atau informasi perbankan melalui pesan atau panggilan telepon. Untuk menghindari penipuan, pastikan selalu memverifikasi setiap komunikasi yang Anda terima dari sumber resmi bank, dan jangan pernah memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak terpercaya," pesan Ratna, dalam keterangan resminya, pada Rabu, (11/10/2023).
Salah satu jenis penipuan ini adalah rekayasa sosial, sebuah metode yang memanipulasi psikologi korban untuk mengungkapkan data perbankan pribadi dan rahasia. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Mega Syariah Ratna Wahyuni menghimbau nasabah untuk waspada dan menghindari menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Bank Mega Syariah.
Ia menambahkan, kurangnya tingkat pemahaman masyarakat terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat masyarakat rentan menjadi korban kejahatan keuangan. Terutama di era digital seperti saat ini, para pelaku kejahatan memiliki beragam modus operandi yang semakin canggih.
"Kami percaya bahwa peningkatan literasi keuangan menjadi kunci dalam melindungi masyarakat dari risiko kejahatan keuangan yang semakin beragam," ujarnya.
Oleh sebab itu, Bank Mega Syariah mengadakan kegiatan literasi kepada 127 siswa-siswi dari SMK Bina Mandiri, dan SMK Bakti Mandiri, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (10/10/2023). Materi literasi keuangan yang disampaikan diantaranya mengenai pemahaman keuangan pribadi, pengelolaan keuangan, hingga mitigasi risiko kejahatan perbankan.
Acara ini juga merupakan langkah perseroan dalam menyambut bulan inklusi keuangan. Kegiatan bertema "Literasi Untuk Negeri" ini rutin dilakukan dengan frekuensi enam kali dalam setahun.
Beliau lebih lanjut menekankan komitmen lembaga untuk meningkatkan literasi keuangan, dengan menyatakan bahwa hal ini merupakan faktor kunci dalam melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan keuangan.
Bprnews.id - Dalam acara yang mengharukan, ahli waris nasabah BPR DP Taspen di Karawang dengan penuh syukur menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta-Pulo Gebang pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Penyerahan uang asuransi kecelakaan yang mengejutkan ini membuat penerima manfaat nyaris terdiam, dengan uang sekaligus, sebesar Rp 42 juta yang diberikan setelah ibu mereka, Haliwi meninggal dunia.
Penyerahan santunan tersebut diserahkan langsung oleh Dewi Mulya Sari selaku Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pulo Gebang kepada ahli waris di Kantor BPR DP Taspen KC Karawang. penyerahan ini disaksikan oleh Direktur Operasional dan Kepatuhan BPR DP Taspen, Ibu Indri Mukti Mulyani dan Kepala Cabang BPR DP Taspen Karawang, Sabar.
Dewi mengungkapkan belasungkawa dan turut berdukacita atas musibah yang dialami korban. Dia berharap dengan santunan ini bisa membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
“Diharapkan hal ini menjadi pemantik untuk pekerja informal lain agar menjadi peserta dan terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. BPJS ketenagakerjaan Jakarta Pulogebang telah bekerjasama dengan BPR DP Taspen dengan melakukan penandatanganan PKS pada Januari 2023 sebagai bentuk sinergi dalam melindungi nasabah yang mengajukan peminjaman kredit usaha ke BPR DP Taspen. BPR DP Taspen dapat membantu peserta dan atau ahli waris yang merupakan nasabah BPR dalam menyiapkan persyaratan klaim yang dibutuhkan dalam melakukan klaim jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian," kata Dewi.
Haliwi merupakan peserta terdaftar BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pulo Gebang, terdaftar melalui BPR DP Taspen KC Karawang. Penyerahan langsung bantuan ini dilakukan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Pulo Gebang Dewi Mulya Sari, di Kantor BPR DP Taspen KC Karawang.
"Kami selaku badan yang diamanahkan undang-undang akan terus berupaya untuk memberikan perlindungan kepada pekerja melalui program JHT, JKK dan Jaminan Kematian (JKM) serta Jaminan Pensiun (JP). Ini merupakan program pemerintah dan sangat diperlukan dukungan dari pihak-pihak terkait untuk mengimplementasikannya," ujar Dewi.
Dewi menyampaikan belasungkawa yang tulus dan berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit keringanan kepada keluarga yang berduka sekaligus mendorong pekerja informal lainnya untuk berpartisipasi dan terlindungi dalam program BPJS Ketenagakerjaan.