BPRNews.id - Sejak beroperasi pada tahun 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah membayarkan klaim penjaminan simpanan nasabah dari 10 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) di Bali, dengan total mencapai Rp277,21 miliar hingga September 2024. Kepala Kantor Perwakilan LPS II, Bambang S Hidayat, menjelaskan, "Dua BPR/BPRS dalam likuidasi dan delapan lainnya sudah selesai ditangani, dengan jumlah total simpanan layak bayar sebanyak Rp277,21 miliar yang berasal dari 19.884 rekening."
Bambang menegaskan bahwa penutupan BPR/BPRS tidak selalu mencerminkan kondisi perekonomian yang memburuk, melainkan lebih kepada masalah tata kelola. "Penutupan BPR/BPRS pun relatif tidak akan berdampak kepada masyarakat secara luas. Khusus bagi pemegang rekening, mereka aman karena dijamin oleh LPS," ujarnya.
Rata-rata simpanan bank umum di Bali juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan peningkatan sebesar 8,08 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024. "Pertumbuhan simpanan bank umum di Provinsi Bali tetap solid, dan selalu tumbuh lebih dari rata-rata nasional," ungkap Bambang.
Dari segi rekening, Bali menempati urutan ke-17 secara nasional dengan total 8,66 juta rekening, sementara dalam nominal simpanan, Bali berada di urutan ke-7 dengan total Rp171,64 triliun.
Mengenai Program Penjaminan Polis (_PPP_) yang akan mulai berlaku pada Januari 2028, Bambang menjelaskan bahwa tujuan LPS adalah melindungi pemegang polis dari perusahaan asuransi yang izin usahanya dicabut. "Sejalan dengan penetapan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (_UU P2SK_), LPS telah melakukan perubahan struktur organisasi untuk menjalankan mandat baru ini," tambahnya.
Pada tahun 2023, LPS telah menyelesaikan berbagai perubahan organisasi dan peraturan terkait untuk persiapan _PPP_. Menurut Bambang, "Pada 2024, LPS menargetkan untuk menyelesaikan segala peraturan pelaksanaan terkait UU P2SK." Selain itu, persiapan LPS untuk tahun 2025 mencakup penyesuaian teknologi informasi dan pengembangan kompetensi untuk _PPP_.
BPRNews.id - Bank digital terus menghadirkan inovasi baru untuk memudahkan nasabah, salah satunya Bank Saqu yang kini menawarkan fitur menabung otomatis bernama Tabungmatic. Fitur ini dirancang untuk mendorong masyarakat Indonesia kembali menjadikan kebiasaan menabung sebagai bagian dari gaya hidup mereka, namun dengan cara yang lebih praktis dan efisien. Bank Saqu berkolaborasi dengan Big Alpha, platform yang menyediakan informasi finansial berbasis data, dalam upaya memperkenalkan kembali budaya menabung secara modern.
Fenomena dissaving, di mana masyarakat lebih banyak membelanjakan daripada menabung, menjadi sorotan utama Bank Saqu. Banyak orang terpaksa menggunakan tabungan atau bahkan berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Menurut survei dari Bank Indonesia yang dikutip dari situs resmi Bank Saqu, rasio tabungan masyarakat terhadap pendapatan turun drastis, dari 19,8% di November 2019 sebelum pandemi, menjadi hanya 15,4% pada November 2023. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat kesulitan untuk menabung akibat kondisi ekonomi yang semakin menantang.
Melalui fitur Tabungmatic, Bank Saqu menawarkan solusi bagi nasabah untuk menabung secara otomatis tanpa perlu repot. Fitur ini memanfaatkan setiap transaksi yang dilakukan melalui QRIS di aplikasi Bank Saqu. Setiap uang kembalian dari transaksi secara otomatis akan disimpan dalam tabungan Saku Booster, yang dilengkapi dengan insentif bunga sebesar 10% per tahun, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Fitur ini diharapkan dapat membentuk kembali kebiasaan menabung masyarakat, dengan menekankan aspek kemudahan dan kesenangan dalam mengelola keuangan pribadi. Penggunaan fitur ini terbukti meningkatkan aktivitas menabung di kalangan nasabah hingga tiga kali lipat. Untuk memanfaatkan Tabungmatic, nasabah hanya perlu mengaktifkannya di aplikasi Bank Saqu. Setelah fitur diaktifkan, nasabah bisa memilih opsi pembulatan transaksi mulai dari Rp5.000, Rp10.000, hingga Rp50.000. Dengan semakin sering bertransaksi melalui QRIS, saldo di Saku Booster akan terus bertambah secara otomatis.
Bank Saqu berharap inovasi ini akan mengubah pola konsumsi masyarakat, membuat mereka lebih disiplin dalam menabung, serta membantu mereka mengatasi fenomena dissaving yang kian meningkat.
BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menggelar BRImo FSTVL 2024, sebuah festival interaktif yang memadukan kecanggihan teknologi, hiburan, dan pemberdayaan masyarakat. Acara ini diselenggarakan pada 11-13 Oktober 2024 di Fashion Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta, dengan fokus memperkenalkan fitur-fitur terbaru dari aplikasi BRImo kepada generasi muda.
Mengusung tema Playzone Festival, BRImo FSTVL 2024 menghadirkan beragam aktivitas menarik mulai dari pertunjukan musik, permainan interaktif, hingga diskusi inspiratif, serta program ESG (Environmental, Social, and Governance) yang mendidik namun tetap menghibur. Festival ini dirancang untuk memberikan pengalaman digital yang inovatif sekaligus menciptakan ruang bagi anak muda untuk saling bertukar ide dengan komunitas serta para pemimpin industri.
Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, menjelaskan bahwa BRImo FSTVL merupakan langkah strategis BRI untuk memperkuat koneksi dengan segmen milenial dan Gen Z.
"Melalui BRImo FSTVL 2024, kami ingin memberikan pengalaman digital yang menghibur dan edukatif, selaras dengan semangat keberlanjutan dan inovasi BRI" ujar Andrijanto.
Festival ini juga menjadi bentuk apresiasi BRI kepada para pengguna setia aplikasi BRImo yang terus menunjukkan performa gemilang. Hingga akhir September 2024, BRImo telah mencatatkan lebih dari 37,1 juta pengguna aktif, dengan peningkatan transaksi finansial sebesar 44,01% dibandingkan tahun lalu.
Di BRImo FSTVL 2024, berbagai aktivitas seru telah disiapkan khusus untuk menarik minat generasi muda, di antaranya:
Games Interaktif: Pengunjung dapat berpartisipasi dalam permainan seru seperti Claw Machine dan Narik Emas, dengan kesempatan memenangkan hadiah menarik.
Mystery Box: Kesempatan untuk membeli kotak misteri berisi barang-barang koleksi eksklusif dari Labubu, Upset Duck, dan Cakolab menggunakan BRImo atau kartu BRI.
Auction BRImo X Playzone: Lelang eksklusif koleksi unik yang dapat diikuti nasabah BRI dengan penempatan dana minimal Rp10 juta, yang di-hold selama tiga bulan.
Talk Shows: Diskusi interaktif mengenai keberlanjutan dan inovasi, menghadirkan narasumber dari berbagai sektor industri.
Selain itu, pengunjung festival juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah besar, termasuk BMW, Hyundai, Vespa, iPhone 16, hingga tabungan emas. Poin BRImo yang terkumpul juga bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah langsung di lokasi acara.
Informasi lebih lanjut mengenai BRImo FSTVL 2024 dapat diakses melalui laman resmi BRI di www.bri.co.id atau akun Instagram @bankbri_id.
BPRNews.id - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama petani pisang Cavendish di Kabupaten Bone, memiliki peluang besar untuk meraih kesejahteraan. Dukungan anggaran yang signifikan dari berbagai bank di daerah tersebut, seperti Bank Sulselbar, BRI, dan Bank Mandiri, mencapai triliunan rupiah, khususnya untuk pelaku UMKM dan petani.
Abdi Ahmad, seorang pengamat ekonomi di Kabupaten Bone, mengatakan saat ini, hanya orang yang tidak berusaha yang tidak berpeluang untuk sejahtera.
Pemerintah melalui lembaga keuangan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan, juga telah menyediakan dana besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pinjaman kredit ringan dan lunak dari berbagai bank.
“Di Bone, Bank Mandiri, BRI, dan Bank Sulselbar telah menyediakan anggaran kredit untuk pelaku UMKM, khususnya bagi petani pisang Cavendish,” ujar Abdi Ahmad.
Ia menambahkan bahwa petani pisang Cavendish di Kecamatan Mare telah mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga ratusan juta rupiah, dan beberapa petani mulai merasakan hasil dari budidaya mereka.
Kepala Bank Sulselbar Cabang Utama Bone, Muh. Anas, bersama Kepala BRI Cabang Watampone, Suryadi, dan Kepala Bank Mandiri Cabang Bone, Emma Rahmawati, menekankan pentingnya UMKM dalam perekonomian Indonesia.
UMKM dianggap sebagai pilar penting untuk stabilitas ekonomi, baik secara lokal maupun nasional, dan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
“Kami memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM, khususnya petani pisang Cavendish, untuk mendapatkan KUR dengan target anggaran sekitar Rp 30 miliar,” ungkap Muh. Anas.
Suryadi, Kepala BRI Cabang Watampone, menambahkan bahwa per September 2024, BRI telah menyiapkan KUR Mikro sebesar Rp 1,130 triliun, ditujukan bagi pelaku UMKM yang membutuhkan kredit di bawah Rp 100 juta. Selain itu, BRI juga menyediakan KUR Ritel dengan plafon mencapai Rp 124,078 triliun untuk debitur dengan usaha produktif, dengan kredit antara Rp 25 juta hingga Rp 500 juta.
Namun, saat ini kuota KUR Ritel telah habis dan akan dilanjutkan setelah Bupati Bone yang baru terpilih memberikan kebijakan lebih lanjut.
BPRNews.id - Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan keyakinannya bahwa Bank Jatim dapat membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur untuk berkembang hingga ke pasar internasional. Keyakinan ini diungkapkan saat pembukaan acara Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 yang bertema "Your Opportunity to Connect" di Balai Pemuda, Surabaya, pada Senin, 14 Oktober 2024.
“Atas nama Pemprov Jatim, kami menyampaikan apresiasi kepada Bank Jatim sebagai motor yang menggerakkan UMKM sehingga bisa naik kelas,” ujar Adhy.
Dia menambahkan bahwa peran bank, terutama bank daerah, sangat penting dalam membina pelaku UMKM. Jawa Timur memiliki potensi UMKM dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat mendukung ekspor.
“UMKM perlu peningkatan kapasitas untuk bisa mengakses dan belajar bertransaksi internasional. Ini juga bagian kecil dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-79 Pemprov Jatim,” kata Adhy.
Adhy juga percaya bahwa Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dapat berperan aktif dalam membantu UMKM.
"Ini penting karena kontribusi UMKM terhadap PDB Jatim setiap tahun terus alami peningkatan. Tahun 2022 terdapat peningkatan sebesar 0,55 persen dibandingkan tahun 2021, sedangkan tahun 2023 - 2024 ditargetkan kontribusinya bisa mencapai 58,5 - 58,8 persen,” ucapnya.
Sementara itu, Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim, mengatakan bahwa Trade Connect Summit 2024 merupakan upaya Bank Jatim untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian.
“Acara ini adalah program dari Bank Jatim sebagai bentuk kepedulian terhadap usaha UMKM binaan untuk naik kelas dan berkegiatan ekspor menciptakan serta menambah koneksi dengan potensi buyer dari luar,” katanya.