Bprnews.id - Menjadi brand yang diperhitungkan dalam industri bukanlah hal mudah, terutama bagi UMKM yang harus bersaing dengan brand-brand besar. Untuk membantu UMKM meningkatkan omzet dan memperkuat brand mereka, AHA Commerce menyajikan beberapa strategi branding yang efektif:
1. Menemukan Celah Niche Potensial: UMKM perlu mencari niche market yang belum terpenuhi dan kurang dilayani oleh pesaing. Ini memungkinkan UMKM untuk menghindari persaingan ketat dan memberikan kesempatan untuk inovasi produk. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai blue ocean strategy, memungkinkan UMKM untuk menonjol di pasar.
2. Memiliki Unique Selling Point (USP): UMKM perlu menemukan USP yang membedakan mereka dari kompetitor. Misalnya, AHA Commerce menawarkan garansi omzet naik sebagai USP-nya, yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi brand-brand yang ingin meningkatkan penjualan mereka.
3. Mengoptimalkan Pengalaman Pelanggan: Branding bukan hanya tentang menarik pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan yang sudah ada. UMKM perlu fokus pada kualitas layanan dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka, seperti konsistensi dalam balas chat dan pemberian garansi produk.
4. Menggunakan Influencer Secara Efektif: Penggunaan influencer masih efektif untuk meningkatkan awareness produk, asalkan dipilih dengan tepat sesuai dengan bisnis brand tersebut. Relevansi antara influencer dan produk sangat penting agar kampanye branding menjadi lebih efektif.
5. Beradaptasi dengan Perkembangan Tren: UMKM perlu mengikuti tren yang sedang berkembang, baik dari segi gaya hidup maupun platform yang digunakan. Dengan mengikuti tren dan menggunakan channel yang tepat, UMKM dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan.
Melalui implementasi strategi branding yang tepat, diharapkan UMKM dapat memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan omzet perusahaan mereka.