Bprnews.id - KoinWorks Group mengumumkan status profitabilitas untuk dua lisensi legalnya, yaitu BPR KoinWorks Sejahtera Annua (KoinWorks Bank) dan Lunaria Annua Teknologi (LAT). KoinWorks Bank melaporkan laba pertamanya pada Januari 2024, hanya setahun setelah diakuisisi oleh pendiri KoinWorks dan menjadi bagian dari KoinWorks Group. Sementara itu, LAT, yang berfungsi sebagai penyelenggara pinjaman untuk UMKM, melaporkan keuntungan tahun penuh pada 2023, setelah investasi substansial dalam pengembangan produk dan otomatisasi backend.
“KoinWorks Bank dan LAT yang melaporkan hasil menguntungkan, kami telah memvalidasi fokus strategis kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata CEO dan Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono di Jakarta, Kamis (18/4/2024). Sebelumnya, KoinWorks mengakuisisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Asri Cikupa Karya pada Januari 2023 yang kemudian secara legal beroperasi dengan nama KoinWorks Bank sejak Oktober 2023. Akuisisi ini memberikan pengguna KoinWorks opsi produk Deposito Berjangka dengan tingkat pengembalian bersaing yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Profitabilitas awal yang dilaporkan adalah hasil langsung dari portofolio pelanggan UMKM dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 0,5 persen saat ini, dan hasil dari biaya dana yang lebih rendah pada produk deposito berjangka. Baca juga: KoinWorks Gandeng Kemenkop UKM Fokus Kembangkan Sektor Agrikultur dan Peternakan Sejak akuisisi, KoinWorks Group telah menyuntikkan modal dan berupaya untuk mentransformasi KoinWorks Bank menjadi wadah digital untuk bisnis dan konsumen, yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2025.
Selain KoinWorks Bank, pada akhir Januari 2024, KoinWorks Group melaporkan laba dari Lunaria Annua Teknologi (LAT) untuk tahun penuh 2023. Perusahaan mengembangkan portofolio kredit UMKM dengan mencairkan pinjaman produktif lebih dari Rp 10 triliun sepanjang tahun 2023. Hasil dari pengembangan produk yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil, di mana KoinWorks mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengotomatisasi proses yang sebelumnya dikelola oleh integrasi perangkat lunak sebagai pihak ketiga. Otomatisasi ini meningkatkan efisiensi biaya keseluruhan perusahaan. Secara konkrit, hal ini juga berkontribusi pada peningkatan 25 persen dalam EBITDA pada tahun 2023, dan peningkatan margin sebesar 65 persen dalam periode yang sama.