Bprnews.id - PT Bank Mega Tbk (MEGA) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk pembagian dividen senilai Rp2,46 triliun, yang setara dengan sekitar 70 persen dari total laba yang diperoleh pada tahun 2023.
"Dalam bentuk dividen tunai, sekitar 70% akan dibagikan kepada pemegang saham. Sekitar 30% sisanya akan ditahan untuk laba dan cadangan tunai," ungkap Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta seperti dilansir dari Kontan, Jumat (1/3/2024).
Meskipun terjadi penurunan laba, Bank Mega masih menempati peringkat ke-18 berdasarkan total aset yang mencapai Rp 132 triliun pada tahun 2023. Thayib menyatakan bahwa ini adalah performa yang cukup baik bagi Bank Mega dan mereka akan terus meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Bank Mega berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp 66,29 triliun sepanjang tahun 2023, dengan fokus pada segmen korporasi dan joint financing.
Dalam hal kualitas kredit, rasio kredit bermasalah Bank Mega masih dalam batas aman dengan NPL gross sebesar 1,57% dan NPL net sebesar 1,18%, yang berada di bawah rata-rata industri.
Di sisi pendanaan, meskipun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Mega mengalami penurunan 13% menjadi Rp 89,44 triliun pada Desember 2023, komposisi Current Account Savings Account (CASA) membaik menjadi 28,83%, terutama karena peningkatan tabungan.
Bank Mega berhasil menjaga ketahanan permodalan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,17%, serta menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam level 74,03%. Sementara itu, rasio Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 5,21% pada tahun 2023.
Bank Mega, di tengah situasi industri yang menantang, berhasil mempertahankan likuiditas yang memadai dan kinerja yang stabil, membuktikan komitmen mereka untuk memberikan nilai kepada pemegang saham dan menjaga kepercayaan nasabah.