Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku terus mengambil langkah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T menjadi fokus kami, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) 2024," ujar Kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazra, di Ambon, Senin.
Kolaborasi antara OJK Maluku, Bank Maluku Malut, Bank BRI, Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Pulau Leti-Moa-Lakor, dan Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) turut memfasilitasi serangkaian kegiatan edukasi keuangan.
Roni menjelaskan bahwa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, OJK Maluku berupaya memperluas akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan, termasuk di wilayah pulau terluar.
Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan edukasi mengenai peran OJK, akses keuangan untuk kesejahteraan, manajemen keuangan, dan pencegahan investasi ilegal.
Menurut Stella Mattitaputty, Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis (PEPKLMS) OJK Maluku, inklusi keuangan merupakan fondasi penting dalam membangun perekonomian yang inklusif.
"Inklusi keuangan yang merata dapat mendorong stabilitas sistem keuangan, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelas Stella.
Kegiatan edukasi keuangan selanjutnya akan mengangkat tema "Perempuan Cerdas Mengelola Keuangan, Katakan Tidak Untuk Investasi Ilegal" yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang akses keuangan kepada peserta.
Acara tersebut, dihadiri oleh 100 ibu anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Maluku Barat Daya, akan melibatkan narasumber dari Bank Maluku Malut dan Bank BRI untuk memperkenalkan produk dan layanan keuangan yang relevan.
https://www.antaranews.com/berita/3972090/ojk-maluku-mengedukasi-keuangan-di-wilayah-3t