Bprnews.id - Prof. Dr. Sunardi SE MM, seorang guru besar yang berasal dari Tulungagung, resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Keuangan dan Perbankan di Universitas Merdeka (Unmer) Malang pada Selasa lalu (27/2). Dalam pengukuhan tersebut, Prof. Sunardi menyampaikan orasi ilmiah mengenai "Tantangan dan Peluang Kesehatan Bank Perekonomian Rakyat (BPR)".
Menurut Prof. Sunardi, BPR memiliki peran penting dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di tengah ancaman resesi global tahun 2024. "Peningkatan kinerja BPR menjadi fokus penting dalam menghadapi tantangan itu," ungkapnya.
Salah satu strategi yang dia tekankan adalah peningkatan modal BPR. Prof. Sunardi menegaskan bahwa permodalan yang memadai akan mampu menyerap potensi kerugian, baik jangka pendek maupun panjang. Rasio permodalan yang tinggi juga menjadi indikator kesehatan sebuah bank dan memungkinkan bank untuk memperluas usahanya.
Lebih lanjut, Prof. Sunardi menyatakan bahwa efisiensi dalam rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sangat penting, dengan ambang batasnya berkisar antara 70-80 persen. "Efisiensi ini akan berdampak positif pada penentuan suku bunga dasar kredit (SBDK) dan meningkatkan daya saing BPR," jelasnya.
Prof. Sunardi juga menyoroti pentingnya menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah. Menurutnya, NPL neto yang lebih kecil atau sama dengan 5 persen akan memiliki risiko inheren yang rendah pada penilaian profil risiko kredit.
Terakhir, Prof. Sunardi menekankan pentingnya branding bagi BPR. Menurutnya, branding yang kuat tidak hanya membuka peluang lebih luas bagi berbagai industri, tetapi juga meningkatkan citra BPR itu sendiri. "Branding BPR juga dapat ditingkatkan melalui penggunaan teknologi secara masif," tandasnya.