Bprnews.id - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberikan penjelasan mengenai partisipasinya dalam rights issue PT Bank BTPN Tbk (BTPN).
BTPN berencana untuk meningkatkan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD II) atau rights issue senilai Rp6,73 triliun.
Terkait hal ini, BCA (BBCA) turut serta dalam rights issue saham BTPN untuk menjaga kepemilikan 1,03% di bank tersebut.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan beberapa alasan di balik keputusan perseroan tersebut. Salah satunya adalah sebagai inisiatif strategis bagi perusahaan.
"Pertama-tama, kami memiliki 1% saham awal di Sumitomo Mitsui Banking Corporation [SMBC]," ujarnya dalam acara tentang Pertumbuhan Berkelanjutan Ala BCA, pada Jumat (23/2/2024).
Jahja menambahkan bahwa seiring berjalannya waktu, SMBC melakukan investasi di BTPN yang kemudian berujung pada penggabungan. "Kami mempertahankan 1% saham tersebut," katanya.
Partisipasi BCA dalam rights issue BTPN juga merupakan bagian dari upaya aliansi untuk memenuhi kebutuhan interaksi.
"BCA adalah satu-satunya bank besar yang tidak memiliki kehadiran di luar negeri dibandingkan dengan beberapa rekan Himbara. Itu adalah pilihan kami," tambahnya.
Meskipun demikian, Jahja mengakui bahwa terkadang BCA memerlukan interaksi dengan beberapa negara seperti Jepang, Korea, Thailand, dan Malaysia. Oleh karena itu, strategi mereka adalah untuk melakukan aliansi.
Lebih lanjut, Jahja menyebut bahwa BCA menjalankan serangkaian aliansi dengan bank-bank Jepang.
"Kami dapat meminta bantuan dari mereka ketika nasabah membutuhkan informasi di Jepang," ungkapnya.
Jahja menjelaskan bahwa ketika SMBC membutuhkan 1% saham BCA, mereka ikut serta dalam rights issue.
"Ketika mereka menambahkan ekuitas untuk mempertahankan 1%, itu berarti kami juga ikut serta dalam rights issue," jelasnya.
Dalam prospektus tambahan BTPN, disebutkan bahwa BCA telah setuju untuk melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMEDT) untuk mempertahankan kepemilikan 1% saham BTPN. BCA berhak atas 26,68 juta HMEDT dalam rights issue tersebut. Demikianlah penjelasan mengenai alasan BCA mengikuti rights issue BTPN sebesar Rp6,73 triliun.